REPUBLIKA.CO.ID, HEBRON – Pasukan Israel kembali berulah, kali ini mereka menghancurkan sebuah masjid di komunitas Badui di Azwadeen, timur kota Yatta, selatan Hebron, Rabu (27/1) pagi, menurut seorang aktivis lokal.
Dilansir di International Middle East Media Center, Kamis (28/1), Koordinator Komite Perlindungan dan Keteguhan, Fuad al-'Amour, mengatakan bahwa pasukan Israel mengawal buldoser ke Khirbet Umm Qassa di komunitas Badui Azwadeen. Di tempat yang disebut Lereng Timur, tempat alat berat diparkir, Israel merobohkan masjid dan dengan sekejap mengubahnya menjadi puing-puing.
Penghancuran itu dilakukan kurang dari dua pekan setelah tentara memasang pemberitahuan pembongkaran terhadap masjid dan sekolah setempat, yang melayani 50 siswa dari tiga komunitas terpinggirkan. Israel berdalih masjid yang dibangun konon dibangun tanpa izin.
Sementara itu, tentara menyita unit kesehatan lembaran timah di dusun Khirbet al-Rakiz di Masafer Yatta. Masafer Yatta adalah kumpulan dari hampir 19 dusun yang sangat bergantung pada peternakan sebagai sumber mata pencaharian utama.
Terletak di Area C Tepi Barat, di bawah kendali penuh administrasi dan militer Israel, daerah tersebut telah berulang kali menjadi sasaran pelanggaran Israel oleh para pemukim dan tentara yang menargetkan sumber hidup utama mereka ternak.
Itu telah ditetapkan sebagai zona militer Israel tertutup untuk pelatihan sejak 1980-an dan karenanya disebut sebagai Zona Tembak 918. Pelanggaran Israel terhadap daerah tersebut termasuk pembongkaran kandang hewan, rumah, dan bangunan tempat tinggal. Penerbitan izin konstruksi oleh Israel untuk warga Palestina lokal di daerah tersebut tidak ada.