Kamis 28 Jan 2021 09:56 WIB

Imam Besar Istiqlal Ingin Masyarakat Kembali pada Allah

Masyarakat diingatkan Imam Besar Masjid Istiqlal kembali pada Allah.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Imam Besar Istiqlal Ingin Masyarakat Kembali pada Allah . Foto:    Rangkaian kegiatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1442 H diwali dengan kegiatan Tabligh Akbar Virtual bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof. DR. KH. Nasaruddin Umar., M.A pada Kamis (29/10).
Foto: Istimewa
Imam Besar Istiqlal Ingin Masyarakat Kembali pada Allah . Foto: Rangkaian kegiatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1442 H diwali dengan kegiatan Tabligh Akbar Virtual bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof. DR. KH. Nasaruddin Umar., M.A pada Kamis (29/10).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof Dr Nasaruddin Umar MA mengungkapkan keinginannya agar masyarakat kembali kepada Allah Ta'ala, hal ini karena belakangan bencana terus terjadi di tanah air. 

"Kita ingin mengajak segenap masyarakat untuk kembali kepada Allah. Jangan salahkan siapa pun, introspeksi diri kita, masing-masing dari kita punya andil atas terjadinya gempa, banjir," kata Prof Nasaruddin, pada Kamis (28/1).

Baca Juga

Majelis Ulama Indonesia (MUI) turut bekerja sama dengan Masjid Istiqlal untuk menyadarkan masyarakat, dan bersama-sama bersabar dalam menghadapi cobaan lewat acara 'Muhasabah dan Istighatsah Untuk Negeri' pada Kamis malam, yang disiarkan langsung lewat Masjid Istiqlal. 

"Mengevaluasi diri, jangan sampai karena langkah-langkah kita, karena khilaf kita menyebabkan musibah seperti ini. Kami ingin mengajak segenap warga bangsa terutama umat islam, agar virus ini diakhiri, dan dampaknya secepat mungkin bisa di-recovery," ucapnya. 

Dia mengungkapkan, bahasa agama merupakan yang paling efektif dibandingkan bahasa politik untuk menyadarkan masyarakat. Masjid Istiqlal ingin menyuarakan bahasa agama, menyadarkan masyarakat. Masjid Istiqlal berdiri mandiri, tanpa warna partai adalah rumah besar bagi umat islam. 

Prof Nasaruddin berharap setelah acara berlangsung masyarakat dapat meninggalkan kebiasaan buruk yang biasa dilakukan, kemudian menggantinya dengan sikap yang lebih santun, dan sopan. Selain itu juga tidak bersikap egois, menghargai alam semesta, dan turut bersikap baik terhadap lingkungan. 

"Selama ini batasi hanya sesama manusia, padahal dalam Alquran termasuk kepada alam semesta, termasuk, air, tanaman, binatang sampai udara, mari instrospeksi diri," kata Prof Nasaruddin. 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement