Kamis 28 Jan 2021 12:49 WIB

10.807 Nakes dan Tenaga Penunjang Telah Divaksin

Diperkirakan nakes dan tenaga penunjang tidak akan 100 persen divaksin

Rep: fauzi ridwan/ Red: Hiru Muhammad
Petugas kesehatan memasukkan vaksin Covid-19 Sinovac ke dalam kotak pendingin saat didistribusikan di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Bandung, Jalan Supratman, Kota Bandung, Rabu (27/1). Dinas Kesehatan Kota Bandung mendistribusikan 25.040 dosis vaksin Covid-19 Sinovac ke 191 fasilitas kesehatan di Kota Bandung untuk pelaksanaan penyuntikan tahap kedua bagi sumber daya manusia (SDM) di lingkungan kesehatan, kepala daerah serta tokoh publik pada (28/1) mendatang. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas kesehatan memasukkan vaksin Covid-19 Sinovac ke dalam kotak pendingin saat didistribusikan di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Bandung, Jalan Supratman, Kota Bandung, Rabu (27/1). Dinas Kesehatan Kota Bandung mendistribusikan 25.040 dosis vaksin Covid-19 Sinovac ke 191 fasilitas kesehatan di Kota Bandung untuk pelaksanaan penyuntikan tahap kedua bagi sumber daya manusia (SDM) di lingkungan kesehatan, kepala daerah serta tokoh publik pada (28/1) mendatang. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Sebanyak 10.807 tenaga kesehatan (nakes) serta tenaga penunjang lainnya di fasilitas kesehatan atau sekitar 46.60 persen di Kota Bandung telah divaksinasi Covid-19. Total target nakes dan penunjang lainnya yang akan divaksinasi Covid-19 mencapai 23 ribu orang.

"Target untuk tahap awal itu 23 ribu dan sekarang yang sudah divaksin itu sudah mencapai 10.807 artinya kalau persentase sudah di angka 46,60 persen tapi baru di akhir Januari. Target kita sampai bulan April," ujar Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna, Kamis (28/1).

Ia memperkirakan nakes dan tenaga penunjang tidak akan 100 persen divaksin sebab dikhawatirkan terdapat yang tidak lolos pemeriksaan kesehatan. Sedangkan persentasi yang tidak divaksin dengan alasan tidak jelas relatif kecil.

"Jadi masalah screening ini tidak akan mencapai 100 persen, itu bukan hanya di Bandung tapi di daerah lain juga bakal seperti itu," katanya.

Ema mengatakan pihaknya tidak akan memberikan sanksi kepada nakes dan tenaga penunjang lainnya yang belum divaksin. Pihaknya akan terus mengingatkan namun jika tetap tidak datang dengan alasan tidak jelas akan dilaporkan kepada atasan masing-masing.

Baca juga : Mutasi Lima Jabatan Bintang Tiga di TNI AD, Ini Daftarnya

Ia melanjutkan, kendala yang dihadapi dalam proses vaksinasi terkait aplikasi namun sudah diperbaiki. Kewenangan pengelolaan aplikasi sendiri dipegang oleh pemerintah pusat. "Alhamdulillah dari sisi jumlah dari nakes sekarang mayoritas lebih lancar dibandingkan dengan 2 minggu lalu. Artinya perbaikan ini signifikan banyak progres," katanya.

Ema menambahkan, jika nakes selesai maka vaksinasi akan dilanjutkan kepada jajaran kepolisian, TNI dan ASN yang lain. Selanjutnya, vaksinasi akan dilakukan dengan cakupan yang lebih luas salah satunya jurnalis.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement