REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Segera selesainya bulan Januari tidak beriringan dengan proses perpanjangan kontrak kapten Real Madrid, Sergio Ramos. Setelah sebelumnya tawaran klub dibuat, tidak ada pergerakan dari dua belah pihak.
Dilansir dari laman IB Times, Kamis (28/1), laporan menyebut Los Blancos bisa saja mengambil risiko kehilangan kapten mereka. Klub lebih memilih untuk melepas Ramos dibandingkan dengan stabilitas keuangan klub yang tengah berjuang di tengah pandemi Covid-19.
Hanya Luka Modric yang memperpanjang kontrak, dan disebut sebagai satu-satunya pemain yang menyetujui persyaratan yang ditawarkan klub. Sementara Sergio Ramos dan Lucas Vazquez sama-sama menolak tawaran klub.
Andai pergi, maka kehilangan keduanya bisa mempengaruhi klub karena pelatih mereka, Zinedine Zidane. Namun presiden klub, Florentino Perez tetap tegus untuk memprioritaskan keuangan klub dibandingkan tuntutan para pemainnya.
Klub dilaporkan tidak ingin melakukan perubahan pada tawaran yang ditolak oleh pemain. Di sisi lain, pemain saat ini bebas untuk berdiskusi dengan klub lain meski belum ada laporan soal tawaran keduanya. Bagaimanapun, klub sepak bola tentu mementingkan keuangan klub dibandingkan merekrut lagi pemain bintang ketika klub sendiri berusaha untuk membayar gaji besar dari para bintang yang sudah mereka miliki.
Sebut saja klub seperti Bayern Muenchen, Barcelona, Manchester United, Paris Saint Germain, Juventus dan bahkan Real Madrid yang dikabarkan memiliki pakta non-agresi untuk mencegah klub melakukan tindakan curang saat menegosiasikan transfer pemain. Pakta tersebut dirancang pula untuk melindungi klub dari biaya transfer yang berlebihan dimana seringkali adanya perang tawaran di balik layar.
Tentu masih jadi sebuah pertanyaan dengan nasib Ramos di klub. Meskipun masih ada beberapa pekan untuk melihat apakah Ramos memilih untuk tetap menolak dan hengkang atau kejutan lain di balik itu yang tiba-tiba muncul.