REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) menerapkan secara penuh Biosafety Management System mulai hari ini, Kamis (28/1). Biosafety Management System diterapkan penuh di bandara AP II untuk memutus mata rantai penularan bahaya biologi.
Sejalan dengan penerapan tersebut, AP II juga menggelar Ramp Safety Campaign (RSC) dan Terminal Safety Campaign (TSC) di 19 bandara pada mulai hari ini hingga 4 Februari 202. Kampanye ini mengusung sub tema Safety From Hazard Intervention and Ensuring Less of Disease(SHIELD).
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin menyampaikan, program SHIELD juga meningkatkan kesiapsiagaan agar Biosafety Management System dapat selalu diterapkan baik. Biosafety Management System dilakukan dengan sejumlah program yaitu biohazard precautions, environment screening, infrastructure sterilization, dan public health assurance. Serta menghadirkan laboratory testing facilities untuk Covid-19 di bandara.
Dia menuturkan, SHIELD dilengkapi SHIELD Inspector untuk mengawasi Biosafety Management System. Personel bertugas khusus mengawasi, menganalisis, serta mengevaluasi protokol pencegahan Covid-19.
Personel di bandara sebelumnya terdiri dari fungsi operasional, pelayanan dan keamanan, di mana mereka selama ini juga mengawasi jalannya protokol kesehatan. "Kini, kami memperkenalkan SHIELD Inspector yang bertugas khusus untuk fungsi kesehatan guna memperkuat protokol pencegahan Covid-19," kata Awaluddin kata dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (28/1).
SHIELD Inspector juga melaporkan penerapan Biosafety Management System secara digital melalui fitur Safety Inspection Report di aplikasi iPerform. Dengan begitu temuan di lapangan dapat ditindaklanjuti secara cepat.
“Untuk pertama kali juga, aplikasi iPerform yang biasanya digunakan menunjang administrasi pekerjaan karyawan, pada hari ini bisa dimanfaatkan sebagai media pelaporan penerapan protokol pencegahan Covid-19," ungkap Awaluddin.
Selain itu, AP II juga meluncurkan akreditasi Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability (CHSE) bagi tenant komersial di bandara. Awaluddin mengatakan, akreditasi diberikan kepada tenant yang menjalankan penuh protokol kesehatan.
Terlebih, Awaluddin memperkirakan pada tahun ini, jumlah penumpang di bandara AP II diperkirakan meningkat. “Adanya peningkatan penumpang ini harus diikuti peningkatan kesiapan dan kesigapan operasional serta protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19,” jelas Awaluddin.
Awaluddin memprediksi, jumlah pergerakan penumpang di 19 bandara AP II pada 2021 mencapai 45 juta penumpang. Angka tersebut naik sekitar 27 persen dibandingkan 2020 sebanyak 35,54 juta penumpang.