REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI— Kelompok pemberontak di Nairobi, Kenya, Afrika Tengah, membuat kerusuhan dan memaksa ribuan umat Muslim dan Kristen di wilayah tersebut mengungsi untuk menyelamatkan diri.
“Karena kerusuhan itu, banyak orang mengungsi di gereja-gereja,” kata Presiden Konferensi Uskup Katolik Afrika Tengah, Uskup Nestor-Desire Nongo-Aziagbia, kepada Religion News Service yang dikutip Republika.co.id, Kamis (28/1).
Nongo-Aziagbia memperkirakan bahwa di Kota Bangassou terdapat sekitar 500 Muslim yang berlindung bersama umat Kristen di gereja-gereja Katolik. Sedangkan, di kota Grimri ada sekitar 1.500 Muslim dan Kristen berlindung di gereja-gereja, dan lima gereja menampung orang-orang di kota Bouar.
Lonjakan kekerasan terjadi ketika enam kelompok pemberontak bersenjata terbesar di CAR bergabung dengan Coalition Patriots for Change (CPC) dan mulai melancarkan serangan di seluruh negeri menjelang pemilihan presiden Desember lalu.