REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah pusat berencana untuk menerapkan karantina wilayah terbatas dalam rangka mengatasi lonjakan kasus Covid-19. Namun, Pemerintah Daerah (Pemda) DIY belum berencana untuk menerapkan hal yang sama.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembayun Setyaningastutie mengatakan, pihaknya mendorong warga untuk meminimalisasi mobilitas warga. Hal ini dilakukan dengan kembali menerapkan pemasangan portal di pintu masuk desa/kelurahan hingga RT/RW.
"Kami mendukung imbauan Gubernur (DIY), yang kita upayakan adalah masyarakat harus sebagai subjek dengan rasa saling tolong-menolong, meminimalisir mobilisasi warga yang dilakukan oleh warga setempat itu sendiri (dengan memasang portal)," kata Pembayun saat dikonfirmasi Republika, Kamis (28/1).
Pemasangan portal di pintu masuk desa/kelurahan dan RT/RW ini dilakukan oleh warga DIY pada masa awal pandemi Covid-19 di 2020 lalu. Portal ini dipasang dengan tujuan mengidentifikasi siapa saja yang masuk dan mengurangi mobilitas warga.
"Bagaimana kembali menggiatkan peran RT/RW atau desa untuk kembali seperti dulu, ada portal di pintu masuk area itu. Siapa yang masuk dan keluar diidentifikasi. Ini yang diharapkan untuk bisa timbul lagi atau ada lagi," ujarnya.
Begitu pun dengan pendatang yang masuk dapat dipantau. Sehingga, jika ada pendatang yang masuk dapat diminta memeriksakan kesehatan dalam rangka mengidentifikasi apakah membawa virus atau tidak.
"Intinya adalah mobilisasi warga ini bisa dikendalikan agar tidak menjadi kerumunan, atau warga itu tidak pergi keluar rumah untuk sesuatu yang memang betul-betul tidak dibutuhkan," jelasnya.
Dengan begitu, diharapkan kesadaran masyarakat untuk bersama-sama menerapkan hal tersebut guna mencegah penularan Covid-19 yang sudah semakin meluas di DIY. Pasalnya, hingga saat ini lonjakan kasus baru positif Covid-19 masih terus terjadi di DIY dengan penambahan kasus lebih dari 300-400 kasus per harinya.
Sementara itu, Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih, belum dapat berkomentar terkait hal ini. "Maaf, belum bisa menjawab," kata Berty saat dikonfirmasi.