Kamis 28 Jan 2021 19:12 WIB

Bupati Bogor Kembali Umumkan Tenaga Medis Wafat Kena Covid

Sudah ada sembilan tenaga kesehatan di Kabupaten Bogor yang meninggal terpapar Covid.

Virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bupati Bogor, Ade Yasin kembali mengumumkan satu tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang wafat setelah terpapar Covid-19. Tenaga kesehatan itu adalah seorang perawat di Puskesmas Ragajaya Bojonggede.

"Telah berpulang ke Rahmatullah salah satu tenaga kesehatan di Puskesmas Ragajaya Bojonggede dini hari tadi pukul 01.40 WIB," ungkapnya di Cibinong, Bogor, Kamis (28/1).

Baca Juga

Wafatnya seorang perawat wanita itu menambah deretan tenaga kesehatan di Kabupaten Bogor yang berpulang karena Covid-19 menjadi sembilan orang. "Beliau meninggal karena terpapar Covid-19. Atas nama pribadi dan mewakili seluruh masyarakat Kabupaten Bogor turut berduka cita yang sedalam-dalamnya," jelas Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor itu.

Ia mencatat, hingga kini sudah lebih dari 650 tenaga kesehatan di Kabupaten Bogor terpapar Covid-19. Dari ratusan nakes yang terkonfirmasi positif, sembilan di antaranya meninggal dunia. Empat wafat di tahun ini, dan lima lainnya pada 2020.

Empat tenaga kesehatan yang gugur di bulan Januari ini yaitu perawat di Puskesmas Ragajaya, staf Tata Usaha (TU) Puskesmas Bojonggede, perawat senior Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang, serta ahli madya kesehatan Puskesmas Megamendung.

Kemudian, lima tenaga kesehatan yang juga wafat terpapar Covid-19 pada tahun 2020 yaitu dokter fungsional di Puskesmas Leuwinutug Kecamatan Citeureup, Kepala Puskesmas Banjarsari Kecamatan Ciawi, Perawat di Puskesmas Pasir Angin Cileungsi, Perawat RSUD Ciawi, serta Perawat di RS Sentra Medika Cibinong.

Ade Yasin meminta masyarakat Kabupaten Bogor agar lebih menerapkan protokol kesehatan standar pencegahan penularan Covid-19 dengan 5M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menghindari Kerumunan, serta Membatasi Mobilitas dan Interaksi).

"Saya mengajak seluruh masyarakat untuk menunjukkan rasa simpati terhadap tenaga kesehatan yang tengah berjuang siang dan malam berjibaku bertarung melawan COVID-19 demi memberikan pelayanan terbaik kepada para pasien," tuturnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement