Jumat 29 Jan 2021 06:46 WIB

Gelombang Baru Covid-19 Buat Wisata Thailand Makin Ambruk

Gelombang baru Covid-19 membuat dua juta pekerja sektor pariwisata menganggur

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Christiyaningsih
Orang-orang berjalan melewati toko-toko yang tutup di tempat wisata yang hampir sepi di Jalan Khaosan di Bangkok, Thailand, Selasa (12/1).
Foto: EPA-EFE/NARONG SANGNAK
Orang-orang berjalan melewati toko-toko yang tutup di tempat wisata yang hampir sepi di Jalan Khaosan di Bangkok, Thailand, Selasa (12/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Dewan Pariwisata Thailand (TCT) memperkirakan dua juta pekerja di bidang pariwisata kehilangan pekerjaan karena gelombang baru Covid-19. Dikhawatirkan dampak ini akan terus meluas di Negara Gajah Putih yang mengandalkan pariwisatanya.

Dewan dan Universitas Teknologi Rajamangala Sriwijaya menemukan dari survei mereka bahwa indeks kepercayaan di antara operator pariwisata turun ke level 53 yang luar biasa rendah karena gelombang baru Covid-19. Perusahaan pemandu wisata merupakan bagian terbesar dari penutupan bisnis dengan 23 persen, diikuti oleh bisnis hiburan (22 persen), spa dan panti pijat tradisional Thailand (21 persen), dan hotel (20 persen).

Baca Juga

Presiden TCT Chamnan Srisawat mengatakan Covid-19 menyebabkan penangguhan dan pengurangan gaji bagi lebih dari empat juta pekerja di sektor pariwisata. Gelombang baru penyakit tersebut dapat merugikan pekerjaan lebih dari dua juta pekerja di sektor tersebut karena sebagian besar operator tur tidak mampu mempertahankan pekerjaan.

"Banyak operator terkait pariwisata mungkin menutup bisnis mereka sebelum vaksin Covid-19 tersedia dan sektor pariwisata Thailand dapat kehilangan kesempatan untuk pulih," kata Srisawat dilansir kantor berita Bernama pada Kamis (28/1).

TCT memandang bank tenaga kerja terkait pariwisata harus segera didirikan. Tujuannya agar para pekerja yang diskors atau diberhentikan dapat melamar pekerjaan dan pemberi kerja dapat memilih pekerja yang sesuai dengan lowongan pekerjaan mereka.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement