REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN - Denmark akan memperpanjang masa karantina wilayah (lockdown) akibat pandemi Covid-19 selama tiga pekan. Hal ini dilakukan untuk mengekang penyebaran varian baru virus corona yang lebih menular yang pertama kali dilaporkan di Inggris. Demikian kata Perdana Menteri Mette Frederiksen, Kamis (28/1).
Negara Nordik itu bulan ini telah mengalami penurunan angka infeksi virus corona baru dan jumlah pasien rawat inap, setelah peningkatan drastis kasus Covid-19 pada Desember tahun lalu. Namun, jumlah orang yang tertular virus corona varian B.1.1.7., yang telah menyebar dari Inggris ke Eropa, masih meningkat di Denmark.
"Mutasi baru virus corona itu menyebar bahkan ketika (Denmark menerapkan) pembatasan secara meluas saat ini," ujar Mette Frederiksen dalam sebuah konferensi pers.
Virus corona baru varian Inggris pada pekan lalu menyumbang 13,5 persen dari total kasus baru Covid-19 di Denmark, yang naik dari dua persen sebulan lalu, menurut data resmi pemerintah. Pihak berwenang memperkirakan varian baru virus corona akan mendominasi di Denmark pada Februari.
Pembatasan jarak sosial yang diterapkan saat ini di Denmark sekarang berlaku hingga 28 Februari, termasuk pembatasan hanya lima orang untuk pertemuan publik serta penutupan bar, restoran, sekolah, dan toko. Namun, toko-toko bahan makanan dan apotek tetap buka.
Pemerintah Denmark juga telah menyarankan agar warganya tidak melakukan perjalanan ke luar negeri dan membatasi kedatangan ke dalam negeri, yakni langkah pembatasan yang juga diperpanjang pada Kamis.