REPUBLIKA.CO.ID, TIBERIAS -- Para arkeolog di Israel telah menemukan puing-puing dari masjid yang diyakini berasal dari periode awal Islam. Sisa reruntuhan masjid kuno tersebut ditemukan selama penggalian di Tiberias, kota di utara Israel.
Pondasi masjid, yang digali tepat di selatan Laut Galilea, itu menunjukkan pembangunannya kira-kira satu generasi setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Sehingga, masjid tersebut menjadi salah satu rumah ibadah Muslim paling awal yang akan dipelajari oleh para arkeolog.
Penggalian situs tersebut dilakukan oleh para arkeolog dari Hebrew University di Yerusalem. Seorang spesialis arkeologi Islam di Hebrew University yang memimpin penggalian, Katia Cytryn-Silverman, mengumumkan temuan dari penggalian mereka bulan ini dalam sebuah konferensi virtual.
Ia mengatakan, penggalian masjid Tiberias memungkinkan sebuah kesempatan langka untuk mempelajari arsitektur rumah ibadah Muslim dalam masa perkembangan dan menunjukkan toleransi untuk agama lain oleh para pemimpin Islam awal. "Kami tahu tentang banyak masjid awal yang didirikan tepat pada awal periode Islam," kata Cytryn-Silverman, Jumat (29/1).
Masjid lain yang berasal dari sekitar waktu yang sama, seperti Masjid Nabawi di Madinah, Masjid Agung Damaskus, dan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, masih digunakan sampai sekarang dan tidak dapat diteliti oleh para arkeolog. Ketika masjid tersebut dibangun sekitar 670 M, Tiberias telah menjadi kota yang dikuasai oleh pemerintah Muslim selama beberapa dekade.
Kota Tiberias dinamai sesuai nama kaisar kedua Roma sekitar 20 M. Kota itu dahulu merupakan pusat utama kehidupan dan pendidikan Yahudi selama hampir lima abad.