Jumat 29 Jan 2021 16:13 WIB

Kisah Pembunuhan Kakak Pemimpin Korut Dibuat Film Dokumenter

Film dokumenter berjudul Assassins ini akan dirilis di bioskop dan digital.

Rekaman gambar CCTV, Senin, 13 Februari 2017 menunjukkan seorang perempuan (kiri) di Bandara Internasional Kuala Lumpur di Sepang, Malaysia. Dia ditahan Rabu (15/2) terkait tewasnya Kim Jong-nam.
Foto: Star TV via AP
Rekaman gambar CCTV, Senin, 13 Februari 2017 menunjukkan seorang perempuan (kiri) di Bandara Internasional Kuala Lumpur di Sepang, Malaysia. Dia ditahan Rabu (15/2) terkait tewasnya Kim Jong-nam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hampir empat tahun berlalu setelah pembunuhan kakak tiri Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Jong Nam, sebuah dokumenter dibuat untuk menjelaskan pembunuhan yang terjadi di bandara. Pembunuhan tersebut melibatkan dua perempuan muda yang dituduh melakukannya, salah satunya dari Indonesia.

Perempuan Vietnam bernama Doan Thi Huong didakwa bersama perempuan asal Indonesia, Siti Aisyah, mengusapkan racun VX ke wajah Kim Jong Nam di bandara Kuala Lumpur pada Februari 2017. VX merupakan senjata kimia yang dilarang.

Baca Juga

Kedua perempuan itu menghadapi ancaman hukuman mati, namun akhirnya dinyatakan bebas. Mereka menjadi fokus dari film dokumenter yang disutradarai Ryan White. Sutradara Amerika Serikat ini menghabiskan 2,5 tahun untuk menyelidiki kasus tersebut demi film Assassins yang akan dirilis di bioskop dan digital, Jumat (29/1).

Siti Aisyah dinyatakan bebas pada Maret 2019 setelah terlepas dari ancaman hukuman mati yang didakwakan kepadanya. Sementara Doan Thi Huong yang menghabiskan lebih dari dua tahun di penjara Malaysia dibebaskan pada Mei 2019.

Sejumlah pejabat Korea Selatan dan Amerika Serikat menuduh rezim Korea Utara sebagai otak dibalik pembunuhanKim Jong Nam, yang mengkritik pemerintahan dinasti keluarganya. Tuduhan itu dibantah oleh Pyongyang.

 

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement