Jumat 29 Jan 2021 16:56 WIB

Petugas Pemulasaran Jenazah Covid-19 Dipukul Warga di Malang

Petugas pemulasaran di Kota Malang dipukul warga karena keliru bawah jenazah Covid-19

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yudha Manggala P Putra
olresta Malang Kota (Makota) mengamankan pelaku pemukulan terhadap anggota tim pemulasaraan jenazah Covid-19 di Mapolresta Makota, Jumat (29/1).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
olresta Malang Kota (Makota) mengamankan pelaku pemukulan terhadap anggota tim pemulasaraan jenazah Covid-19 di Mapolresta Makota, Jumat (29/1).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Satu petugas pemulasaran jenazah Covid-19 berinisial LA (29) di Kota Malang dipukul oleh keluarga pasien. Hal ini diduga karena kekeliruan membawa jenazah yang akan dimakamkan di TPU Kasin, Klojen, Kota Malang.

Kapolresta Malang Kota (Makota), Kombespol Leonardus Simarmata menyatakan, kejadian ini bermula ketika almarhum W dilaporkan meninggal pada Kamis (28/1) pukul 10.40 WIB. Pada informasi awal, jenazah pasien Covid-19 ini akan dimakamkan dengan urutan nomor dua. "Ternyata siang mendapatkan informasi ada pengunduran menjadi urutan tiga," ucap Leo di Mapolresta Makota, Jumat (29/1).

Selang beberapa waktu kemudian, terdapat informasi baru mengenai pembaruan urutan pemakaman. Hal ini karena petugas ingin menyelesaikan pemakaman dalam satu lokasi. Menurut Leo, informasi tersebut diperoleh dari petugas yang melakukan pemakaman.

Mendapatkan informasi tersebut, keluarga pasien pun langsung menuju RSUD Saiful Anwar (RSSA) untuk mengklarifikasinya. Pada proses ini, ternyata muncul konflik dan perdebatan sehingga menimbulkan sedikit benturan fisik. Situasi ini menyebabkan salah satu tersangka merasa kesal dan dendam.

Jenazah W diputuskan untuk dimakamkan kurang lebih pukul 15.00 WIB. Setelah petugas pemulasaraan sampai di lokasi, justru terjadi lagi satu peristiwa. Salah satu tersangka mengatakan jenazah di peti bukan almarhum W tapi pasien lain berinisial S.

Kekeliruan tersebut memicu kembali kemarahan dari keluarga W mengingat sudah ada benturan sebelumnya. Salah satu tersangka dari keluarga W langsung mengejar sopir ambulans. "Dipegang lalu tersangka lain memukul mengenai kepala sehingga korbannya pingsan," ungkapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement