REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kemenangan 3-1 atas Chelsea di laga Boxing Day, akhir bulan lalu, menjadi titik balik perjalanan Arsenal di pentas Liga Primer Inggris musim ini. Kemenangan di Stadion Emirates itu seolah mengubah segalanya buat tim asal London Utara, terutama dari segi kepercayaan diri dan mentalitas bertanding.
The Gunners memetik 16 poin dari maksimal 18 poin dan mencetak total 16 gol di enam laga terakhir Liga Primer. Hanya Manchester City yang mampu memetik poin dan mencetak gol lebih banyak dibanding Arsenal pada periode yang sama.
Di enam laga terakhir di kancah Liga Primer tersebut, Arsenal sukses mengemas lima kemenangan dan satu hasil imbang. Torehan kemenangan dan koleksi gol Arsenal selama periode tersebut bahkan jauh lebih banyak ketimbang pada awal musim ini, tepatnya pada 14 laga awal. Dari 14 laga awal Liga Primer, Arsenal tercatat hanya bisa meraih empat kemenangan dan mencetak total 12 gol.
Catatan minor di 14 laga awal itu sempat membuat Arsenal terpuruk di peringkat ke-15 klasemen sementara. Laju impresif di enam laga terakhir lalu membawa The Gunners merangsek ke peringkat kesembilan klasemen. Namun, tertinggal tujuh poin dari empat besar klasemen sementara dan masih terdampar di peringkat kesembilan tentu masih menjadi torehan kurang memuaskan buat juara Piala FA musim lalu tersebut.
Dengan bermodal tren performa positif dan kepercayaan diri yang tengah berada di level tertinggi, the Gunners bertekad untuk terus merangsek ke papan atas klasemen sementara. Namun, laju impresif skuad Gudang Peluru bakal menghadapi tantangan berat pada pekan ke-21 Liga Primer. Pasalnya, Granit Xhaka dkk akan menerima lawatan salah satu rival tersengit di era Liga Primer, Manchester United, Ahad (31/1) dini hari WIB.
Persaingan antara kedua tim memang kerap dianggap sebagai salah satu rivalitas tersengit sejak era Liga Primer dimulai pada 1992 silam. Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, tentu masih ingat betul bagaimana ketatnya persaingan antara kedua tim saat ia masih tampil di lini tengah the Gunners.
Arteta menilai, United bakal menjadi ancaman terbesar buat timnya dalam upaya untuk terus berada di trek kemenangan dan memperbaiki posisi di papan klasemen sementara. ''Mereka sempat berada dalam tren performa yang menanjak dan sempat di puncak klasemen. Mereka adalah ancaman terbesar buat kami pada saat ini. Mereka memiliki kapasitas dan kualitas untuk mengalahkan tim manapun di dunia,'' ujar Arteta seperti dilansir Metro, Jumat (29/1).