Jumat 29 Jan 2021 17:56 WIB

Pemkot Tasikmalaya Minta Pendaftaran Vaksinasi Dipermudah

Sistem pendaftaran nakes untuk divaksin, sulit jika diterapkan pada masyarakat umum.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas medis memperlihatkan vaksin Covid-19 Sinovac untuk diberikan kepada tenaga kesehatankan (ilustrasi)
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Petugas medis memperlihatkan vaksin Covid-19 Sinovac untuk diberikan kepada tenaga kesehatankan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Vaksinasi Covid-19 mulai dilakukan di Kota Tasikmalaya, Jumat (29/1). Sebanyak 3.469 tenaga kesehatan (nakes) yang sudah mendapat e-tiket menjadi sasaran vaksinasi tahap pertama di 'kota santri' itu. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, para nakes harus mendaftarkan diri melalui aplikasi yang telah disiapkan Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan e-tiket vaksinasi Covid-19. Setelah itu, nakes yang sudah mendaftar akan mendapat pesan singat (SMS). 

Baca Juga

"Setelah itu, mereka melakukan registrasi di aplikasi tersebut, lalu mendapatkan e-tiket untuk melaksanakan vaksinasi," kata Uus, Juma (29/1).

E-tiket yang diberikan kepada nakes akan ditembuskan ke dinas kesehatan untuk mengetahui di mana tempat vaksinasi dilakukan. Kemudian, dinas kesehatan akan mengatur jadwal nakes yang bersangkutan untuk melakukan vaksinasi. 

 

Uus menambahkan, sebagai langkah antisipasi penerima vaksin datang sesuai jadwal, pihaknya akan melakukan konfirmasi ulang sehari sebelum vaksinasi. Jika tak ada kabar dari nakes tersebut, petugas akan mendatangi rumahnya langsung untuk memastikan. "Jadi sehari sebelum vaksinasi kita akan konfirmasi. Apabila tak ada kabar akan di-sweeping ke rumahnya," kata dia.

Menurut Uus, sistem pendaftaran nakes untuk mendapatkan vaksin akan sulit jika diterapkan terhadap masyarakat umun. Dikhawatirkan akan terjadi banyak kendala teknis yang akan mengganggu jalannya vaksinasi. 

Ia menyontohkan, kendala yang dapat terjadi salah satunya adalah masyarakat tak mendapat balasan SMS setelah mendaftar. Sebab, tak seperti di kota besar, masih ada wilayah yang sulit menjangkau sinyal telekomunikasi di Kota Tasikmalaya.

"Kita maunya pakai sistem imuninasi yang sudah kita miliki. Kita kan biasa melakukan program vaksinasi atau imuniasi dasar. Jadi bisa memudahkan masyarkat dan nakes untuk teknis pendaftaranya," kata dia.

Namun, Uus mengatakan, pihaknya masih menunggu kebijakan dari Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) terkait teknis pendaftaran vaksinasi bagi masyarakat. Intinya, pihaknya akan mengikuti kebijakan yang diarahkan dari pusat dan provinsi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement