Sabtu 30 Jan 2021 00:54 WIB

Tensi Tinggi Sebelum Vaksinasi, Sekda Tasik: Gara-Gara Ngopi

Setelah tekanan darah berangsur turun, Sekda Tasikmalaya siap divaksinasi.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Friska Yolandha
Vaksinasi dilakukan kepada 10 orang perwakilan pimpinan daerah, tokoh masyarakat, dan kaum milenial, di Puskesmas Kersanagara, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Jumat (29/1). Kegiatan itu menjadi penanda dimulainya vaksinasi di Kota Tasikmalaya.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Vaksinasi dilakukan kepada 10 orang perwakilan pimpinan daerah, tokoh masyarakat, dan kaum milenial, di Puskesmas Kersanagara, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Jumat (29/1). Kegiatan itu menjadi penanda dimulainya vaksinasi di Kota Tasikmalaya.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan menjadi salah satu orang yang pertama menjalani vaksinasi Covid-19 di 'kota santri'. Ketika dilakukan skrining sebelum menjalani vaksinasi, tekanan darahnya sempat tinggi.

"Tadi cek tensi tinggi, sampai 140. Padahal semalam tak begadang. Mungkin karena tadi ngopi," kata dia di Puskesmas Kersanagara, Jumat (29/1). 

Alhasil, Ivan diminta menunggu beberapa saat agar tekanan darah kembali normal. Ia juga diminta meminum air putih oleh petugas kesehatan.

Setelah 10 menit, ia kembali melakukan pemeriksaan tekanan darah. "Sudah turun jadi 130. Alhamdulillah saat divaksin ternyata tidak sakit. Tidak terasa apa-apa," kata dia.

Setelah menjalani suntik vaksin, Ivan mesti menjalani observasi selama 30 menit. Observasi itu dilakukan untuk melihat kondisi penerima vaksin setelah menjalani vaksinasi. 

Menurut dia, hingga saat ini tak ada keluhan apapun yang dirasakannya. "Tidam pusing, sakit, atau lainnya," ujar dia.

Ivan mengaku akan beraktivitas seperti biasa setelah menjalani vaksinasi. Sebab, vaksinasi tak memberikan efek samping negatif.

Namun, ia mengingatkan, setelah menjalani vaksinasi, protokol kesehatan (prokes) tetap harus diterapkan. "Karena menurut dokter, vaksin harus dua kali dalam rentang 14 hari. Imunitas tak langsung tumbuh," kata dia.

Ia menjelaskan, butuh waktu setidaknya tiga bulan setelah menerima vaksinasi dosis kedua untuk menumbuhkan imunitas. Karenanya, ia mengimbau masyarakat nantinya tetap menerapkan prokes setelah menjalani vaksinasi.

"Jangan sampai kejadian sudah divaksin terpapar. Kalau dia lalai, pasti akan tetap akan terpapar," kata dia.

Sementara itu, Kapolresta Tasikmalaya, AKBP Doni Hermawan mengatakan, program vaksinasi harus didukung oleh seluruh masyarakat. Sebab, vaksinasi akan manfaat yang sangat baik, yaitu mencegah penuluran Covid-19.

"Pemerintah pusat sudah memberikan yang terbaik. Karananya harus didukung semua pihak. Kekhawatiran, ketidakhalalan, dan ketidakamanan, sudah terjawab dengan kegiatan ini," kata dia, yang juga menerima suntikan vaksin Covid-19 di Puskesmas Kersanagara, Jumat.

Ia mengaku, setelah menjalani vaksinasi, tidak ada reaksi negatif yang dialaminya. Karenanya, ia meminta masyarakat tak perlu lagi meragukan manfaat vaksin Covid-19.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement