Jumat 29 Jan 2021 19:44 WIB

Carok Rebutan Tanah Bengkok Libatkan Kepala Dusun, Dua Tewas

Perkelahian terjadi antara kubu Kades dan eks-Kades di Sumbergentong Malang.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Teguh Firmansyah
Peristiwa carok terjadi di Dusun Sumbergentong, Klepu, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jumat (29/1).
Foto: Humas Polres Malang
Peristiwa carok terjadi di Dusun Sumbergentong, Klepu, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jumat (29/1).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Peristiwa carok dilaporkan terjadi di Dusun Sumbergentong, Desa Klepu, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jumat (29/1). Kejadian ini telah menyebabkan dua orang tewas dan tiga orang luka berat.

Kapolres Malang AKBP Hendri Umar menjelaskan, peristiwa carok di Sumbergentong melibatkan lima orang secara berkubu. Dua orang dari kubu Mujiono sedangkan tiga lainnya dari kubu Thoyib. "Semuanya merupakan warga dari Dusun Sumbergentong," kata Hendri di Malang, Jumat (29/1).

Baca Juga

Berdasarkan pemantauan di lokasi kejadian, satu orang atas nama Irwan meninggal di tempat. Lalu satu orang bernama Mujiono meninggal saat perjalanan ke RS. Sementara tiga orang lainnya mengalami luka parah dan dirawat di RSU Bokor dan RSUD Kanjuruhan.

"Dari yang RS Bokor sekarang dalam pelaksanaan operasi, mungkin nanti akan kita minta ke RS Kanjuruhan sehingga tiga orang ini gampang kita awasi. Akan kita monitor kesehatannya, apabila sudah mulai membaik, akan kita lakukan proses pemeriksaan," jelasnya dalam pesan rilis, Jumat (29/1).

Kronologi

Mengenai kronologi kejadian, Hendri menjelaskan, Thoyib merupakan kepala dusun di Sumbergentong. Dia menggantikan Mujiono yang memiliki masalah pidana selama masa jabatannya. Selesai proses pidana,  muncul permasalahan di antara keduanya mengenai tanah bengkok yang seharusnya dirawat oleh kepala dusun yang menjabat.

Tanah bengkok sudah sempat digarap oleh Mujiono selama lima tahun. Masalah ini sudah dibahas bersama antara Mujiono dengan Thoyib. Keduanya sepakat agar Thoyib membayar Rp 6 juta ke Mujiono dan Rp 2 juta pada tahun kedua.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement