Jumat 29 Jan 2021 22:45 WIB

Warga Dirawat Akibat Positif Covid-19 di Papua Meningkat

Jumlah warga dirawat akibat positif Covid-19 di Papua meningkat menjadi 11,2 persen.

Tabung cairan hasil tes usap Polymerase Chain Reaction (PCR). Ilustrasi
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tabung cairan hasil tes usap Polymerase Chain Reaction (PCR). Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Jumlah warga yang dirawat akibat positif Covid-19 di Provinsi Papua hingga saat ini meningkat menjadi 11,2 persen atau 1.749 orang.

"Memang benar terjadi peningkatan jumlah warga yang positif hingga menyebabkan yang dirawat meningkat,"kata Jubir Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Papua dr. Silwanus Sumule di Jayapura, Jumat (29/1).

Dijelaskan, terjadi kenaikan kasus positif Covid-19 dibeberapa kota di Papua sehingga pihaknya berharap penerapan protokol kesehatan benar-benar diterapkan.

"Jangan kendor terutama saat beraktifitas diluar rumah dengan selalu pakai masker, jaga jarak, dan rajin mencuci tangan," kata Sumule seraya berharap, warga mematuhi prokes guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Papua.

Secara kumulatif hingga Kamis (28/1) jumlah kasus positif Covid-19 di Papua tercatat 15.619 orang, 13.578 orang dinyatakan sembuh atau 86,9 persen sedangkan yang meninggal tercatat 292 orang atau 1,9 persen.

Sementara itu, Jubir SGPP Covid-19 Kabupaten.Merauke dr.Neville Maskita secara terpisah mengakui, peningkatan kasus positif corona baru di wilayahnya karena terjadi penularan di keluarga atau cluster keluarga.Nevillemengakui, memang benar saat ini terjadi penularan dikeluarga hingga secara komulatif tercatat 513 orang positif Covid-19, 341 orang dinyatakan sembuh, dan 22 orang dirawat."Kami sangat berharap masyarakat benar-benar mematuhi protokol kesehatan guna memutus penularan Covid-19," harap dr Neville Maskita.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement