REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seorang dokter perawatan intensif Inggris telah mengeluarkan seruan sepenuh hati kepada komunitas Muslim Inggris untuk membantu menyelamatkan nyawa dengan meminum vaksin penyakit virus corona (COVID-19). Wasim Mir, yang bekerja untuk Layanan Kesehatan Nasional Inggris mengajukan permohonannya bersama dengan pejabat dari Masjid Green Lane dan Pusat Komunitas di Birmingham.
Wasim memperingatkan bahwa jumlah pemakaman yang dikelola oleh masjid telah meningkat dengan cara yang sama dengan gelombang pertama wabah virus. Wasim mengungkapkan
banyak keluarga dekat dan temannya telah meninggal akibat Covid-19.
"Covid-19 adalah penyakit nyata, dan sungguh membunuh orang. Karena itu penting bagi kita untuk maju dan melawan penyakit ini agar kita bisa menyelamatkan nyawa kita semua, karena kehidupan seorang Muslim sangat sakral dalam din (cara hidup) kita," kata Mir dilansir dari Arab News pada Jumat (29/1).
Wasim mengajak Muslim di Inggirs agar mau menerima vaksin Covid-19.
"Kita harus mempercayai profesional kesehatan kita, regulator kesehatan kita, dan cendekiawan. Karena itu, saya anjurkan agar Anda memperoleh vaksin," lanjut Wasim.
Sementara itu, CEO Masjid Green Lane, Kamran Hussain juga mengatakan melestarikan kehidupan adalah salah satu prinsip inti Islam. Ia menyebut penyebaran informasi yang salah dan teori konspirasi dilarang dalam Islam.
Terpantau upaya vaksinasi di Inggris meningkat pesat di seluruh negeri. Tetapi orang-orang dari kelompok minoritas, termasuk Muslim divaksinasi dengan tingkat yang lebih rendah. Diduga karena informasi palsu yang beredar tentang keamanan dan keharaman vaksin.
"Sebagai masjid utama di Inggris, kami memiliki peran melindungi dan membimbing komunitas kami," kata Hussain.
Hussain mencatat survei baru-baru ini oleh Royal Society for Public Health (RSPH) yang menemukan kesediaan untuk menerima vaksinasi secara signifikan lebih tinggi di antara responden kulit putih daripada mereka yang berasal dari kelompok etnis kulit hitam, Asia, dan minoritas. Adapun orang Asia Inggris dinyatakan paling tidak bersedia di antara etnis minoritas Inggris untuk mengambil vaksin.
"Banyak informasi di luar sana dan orang-orang bingung harus berbuat apa. Hal ini membuat mereka memiliki banyak pertanyaan yang belum terjawab seputar vaksin, seperti apa isinya, mengapa beberapa minoritas profesional kesehatan menyuarakan kekhawatiran, kemungkinan efek samping, dan sebagainya," ungkap Husssain.