Sabtu 30 Jan 2021 05:11 WIB
Harlah NU ke-95

Doa Bersama Digelar Saat Harlah NU ke-95

PBNU gelar doa bersama saat Harlah NU ke-95.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Doa Bersama Digelar Saat Harlah NU ke-95. Foto: (ilustrasi) logo nahdlatul ulama
Foto: tangkapan layar wikipedia.org
Doa Bersama Digelar Saat Harlah NU ke-95. Foto: (ilustrasi) logo nahdlatul ulama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Marsudi Syuhud mengatakan, pada acara pertambahan usia NU ke-95 pada 31 Januari akan diadakan istighatsah dan doa bersama atas segala sesuatu yang telah dicapai. Harlah tahun ini akan mengangkat tema tema Menyebarkan Aswaja dan Meneguhkan Kebangsaan.

"Nanti akan dilakukan Harlah melalui Zoom. Kita bersama-sama pada 31 Januari melakukan istighatsah, doa bersama bersyukur kepada Allah bertambah satu tahun umurnya, mensyukuri apa-apa yang sudah diberikan, karena sedang corona maka harlah dilakukan melalui Zoom," kata Marsudi pada Jumat (29/1).

Baca Juga

Dia mengatakan, dalam peringatan secara daring ini nanti akan mendengarkan pesan-pesan dari Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj. Selain itu juga akan dibahas mengenai rencana-rencana yang akan dilakukan NU ke depannya.

Menurut Marsudi, dengan pencapaian usia ini menuntut NU agar dapat melakukan berbagai macam hal di Indonesia. Di samping itu, lembaga pendidikan NU juga telah menjamur di tanah air, ini turut dipersiapkan untuk kader pemimpin bangsa ke depan.

"Mampu menyiapkan kader pemimpin bangsa ke depan yang berbuat amal soleh sebanyaknya untuk Indonesia. Ini diharapkan juga menjadi amal soleh, meninggalkan legacy kita," kata dia.

Marsudi mengungkapkan, pada tahun berikutnya PBNU mendorong kemandirian bangsa Indonesia. Kondisi pandemi covid-19, seharusnya dapat membuat Indonesia mandiri. Dia berharap agar bangsa ini tidak bergantung pada kebutuhan impor, dan lebih menggencarkan ekspor barang.

"Kedua, kemandirian budaya, budaya yang ada dijaga jangan sampai hilang. Yang selama ini budaya dan akhlak Indonesia jangan sampai hilang walaupun kuliahnya di Amerika, di Arab. Ketiga dalam peradaban, maka dari seluruh sektor NU harus bisa memenuhi, jihad kita memenuhi kebutuhan. Mudah-mudahan NU bisa mendorong ini," ucap Marsudi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement