Sabtu 30 Jan 2021 17:46 WIB

Hujan Iringi Pemakaman Kapten Afwan

Kapten Afwan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Pondok Rajeg, Kabupaten Bogor.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Yudha Manggala P Putra
Para rekan kerja mengusung peti jenazah Pilot Sriwijaya Air SJ 182 Kapten Afwan saat prosesi pemakaman di TPU Pondok Rajeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/1).
Foto: Prayogi/Republika.
Para rekan kerja mengusung peti jenazah Pilot Sriwijaya Air SJ 182 Kapten Afwan saat prosesi pemakaman di TPU Pondok Rajeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Rintik hujan mengiringi pemakaman pilot Sriwijaya Air SJ182, Kapten Afwan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Pondok Rajeg, Kabupaten Bogor, pada Sabtu (30/1). Selain keluarga, pemakaman dihadiri sahabat, rekan, tetangga, pelayat, dan sejumlah perwakilan awak penerbangan Sriwijaya Air.  

Pantauan Republika, prosesi pemakaman dilakukan penuh khidmat dan penghormatan. Hujan yang sempat turun ikut menyelimuti suasana duka dan haru saat pemakaman berlangsung usai zuhur.

Baca Juga

Seluruh keluarga yang hadir, tetangga, serta perwakilan dari Sriwijaya Air turut menaburkan bunga usai almarhum dimakamkan. Sebagian besar kerabat, usai pemakaman, berkumpul di sekitar makam tertutup tenda untuk memanjatkan doa.

Salah seorang perwakilan keluarga, Letkol (purn) Sjafzan Badar mengucapkan terima kasih atas perhatian, belasungkawa, doa, hingga banyaknya pertolongan diberikan untuk Kapten Afwan dan keluarga. 

“Sekali lagi kami ucapkan banyak-banyak terima kasih atas ucapan turut berduka cita dan doa untuk almarhum. Serta kebaikan-kebaikan bapak ibu dari mulai pencarian, sampai ke pemakaman,” ujar Sjafzan ketika ditemui Republika.co.id pascapemakaman, Sabtu (30/1).

Sjafzan mengenang, sepupunya Kapten Afwan sangat religius. Anak dari ibu seorang guru agama tersebut bagi Sjafzan tekun beribadah. “Setiap ada pertemuan warga, pertemuan keluarga bersama kakak adik selalu mengadakan dakwah yang menuju kecintaan kepada Allah,” ungkap pria berusia 77 tahun ini.

Sjafzan, mewakili keluarga, pun meminta maaf jika ada yang mungkin kurang berkenan selama almarhum hidup. “Kami merasa kehilangan. Kami sekeluarga juga mengucapkan mohon maaf untuk almarhum Afwan, seandainya ada hal-hal yang tidak berkenan di hati bapak ibu, termasuk di perumahan BCE,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement