Sabtu 30 Jan 2021 20:15 WIB

80 Persen Lebih Wilayah Sleman Masih Zona Merah

Dari 17 kecamatan di Kabupaten Sleman, hanya tiga berzona kuning Covid-19.

Pemandu wisata melintas di samping papan pengumuman pencegahan COVID-19 di obyek wisata Tebing Breksi, Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (12/6/2020).
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Pemandu wisata melintas di samping papan pengumuman pencegahan COVID-19 di obyek wisata Tebing Breksi, Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (12/6/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat zona merah Covid-19 di wilayah setempat hingga akhir Januari 2021 masih 82,35 persen. Dari 17 kecamatan, hanya tiga berzona kuning.

"Ini artinya wilayah penyebaran kasus baru Covid-19 di Sleman masih tergolong tinggi. Berdasarakan peta epidemologi Covid-19 per 26 Januari, 14 kapanewon dari 17 kapanewon di Sleman masih didominasi zona merah atau daerah yang resiko penularan tinggi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo di Sleman, Sabtu (30/1).

Menurut dia, kecamatan masih zona merah meliputi Kecamatan Tempel, Gamping, Godean, Seyegan, Mlati, Sleman, Turi, Pakem, Cangkringan, Ngaglik, Kalasan, Prambanan, Berbah, dan Depok.

"Sedangkan tiga kecamatan yang berstatus zona oranye atau tingkat penularan sedang yakni Kecamatan Minggir, Moyudan, dan Ngemplak," katanya.

Ia mengatakan, peta epidemologi 26 Januari hampir sama dengan peta epidemologi yang keluar pada 17 Januari. Di mana ada sekitar 82,35 persen kapanewon yang masuk zona merah atau tingkat penularannya tinggi.

"Bedanya hanya pada lokasi kecamatan yang sebelumnya zona oranye menjadi zona merah. Begitu juga sebaliknya dari zona merah ke zona oranye," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement