REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Corporate Communication Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro menjelaskan soal pesawat Batik Air tujuan Semarang yang pindah pendaratan ke Bandara Adi Soemarmo, Solo pada Sabtu (30/1) pagi. Menurutnya itu bukan pendaratan darurat, melainkan pengalihan pendaratan.
Ia mengatakan pesawat rute Cengkareng-Semarang ini berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 07.35 WIB dan diperkirakan tiba pada 08.45 WIB. Pesawat tersebut membawa enam awak pesawat, 77 penumpang dewasa, dan satu anak-anak.
Namun, pada saat mendekati Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani, pilot memperoleh informasi dari petugas pengatur lalu lintas udara mengenai perubahan kondisi cuaca yang kurang baik, yaitu curah hujan tinggi.
"Oleh karena itu, untuk mengutamakan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan mengingat jarak pandang pendek yang tidak memenuhi persyaratan keamanan pendaratan, pilot memutuskan melakukan pengalihan pendaratan (divert) di Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Solo," katanya melalui keterangan resmi yang diterima Antara di Solo, Jateng, Sabtu (30/1).