Awalnya Presiden Soekarno, Gubernur Jakarta saat itu Soemarno Sosroatmodjo, dan arsitek Friedrich Silaban yang juga merancang Masjid Istiqlal, dan sejumlah panitia berembuk mencari wilayah yang tepat. Dengan menaiki helikopter Soekarno mulai mencari wilayah yang cocok.
Bendungan Hilir, Rawamangun, Kampung Karet, Pejompongan, dan Dukuh Atas menjadi incaran. Bahkan wilayah Sunter yang saat itu belum banyak penduduknya, sebagai tempat pembangunan kompleks olahraga.
Namun usulan itu ditolak Presiden Soekarno. Bung Karno beralasan saat itu sarana jalan menuju ke Sunter belum memadai. Setelah mempelajari beberapa wilayah, dipilihlah empat kampung di wilayah Senayan yang saat itu masih rimbun perkebunan buah.
Asian Games 1962 digelar dari 24 Agustus 1962 sampai 4 September 1962. Sebanyak 1.460 atlet dari 17 negara berpartisipasi untuk memperebutkan medali pada 15 cabang olahraga yang dipertandingkan, termasuk badminton yang dipertandingkan untuk pertama kalinya di ajang ini. Namun, meski berjalan lancar, Indonesia diprotes Asian Games Federation, pengurus Olympic Games, dan Komite Olahraga Internasional (KOI) karena tak mengundang Israel dan Taiwan.