REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melimpahnya cadangan logam tanah jarang (LTJ) di Indonesia akan dikembangkan PT Rekayasa Industri (Rekind). Untuk proyek ini, Rekind menggandeng Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) untuk bisa mengkomersialisasikan logam tanah jarang ini.
Direktur Utama Rekind Alex Dharma Balen menjelaskan, selama ini Batan memang sudah mengolah LTJ ini tapi masih dalam skala lab dan ujicoba. Dengan potensi besar di Indonesia, Rekind ingin mengambil bagian dari pengembangan teknologi tersebut.
"Rekind bersama Batan akan bersinergi mengembangkan teknologi ini hingga tahapan skala komersial. Muaranya diharapkan mampu menggerakkan sendi-sendi sektor bisnis negara," ujar Alex, Ahad (31/1).
Alex menjelaskan, Rekind berkomitmen hadir dengan kemampuan terbaiknya melalui kekuatan inovasi dan teknologi yang selama ini terus dikembangkan. Terutama dalam menjawab kebutuhan di bidang energi baru terbarukan.