Ahad 31 Jan 2021 09:54 WIB

Rekind Kembangkan Logam Tanah Jarang

Rekind menggandeng Batan dalam mengkomersialisasikan logam tanah jarang.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
PT Rekind. PT Rekayasa Industri (Rekind) menggandeng Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) untuk bisa mengkomersialisasikan logam tanah jarang.
Foto: facebook.com/PT-Rekayasa-Industri
PT Rekind. PT Rekayasa Industri (Rekind) menggandeng Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) untuk bisa mengkomersialisasikan logam tanah jarang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melimpahnya cadangan logam tanah jarang (LTJ) di Indonesia akan dikembangkan PT Rekayasa Industri (Rekind). Untuk proyek ini, Rekind menggandeng Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) untuk bisa mengkomersialisasikan logam tanah jarang ini.

Direktur Utama Rekind Alex Dharma Balen menjelaskan, selama ini Batan memang sudah mengolah LTJ ini tapi masih dalam skala lab dan ujicoba. Dengan potensi besar di Indonesia, Rekind ingin mengambil bagian dari pengembangan teknologi tersebut.

Baca Juga

"Rekind bersama Batan akan bersinergi mengembangkan teknologi ini hingga tahapan skala komersial. Muaranya diharapkan mampu menggerakkan sendi-sendi sektor bisnis negara," ujar Alex, Ahad (31/1).

Alex menjelaskan, Rekind berkomitmen hadir dengan kemampuan terbaiknya melalui kekuatan inovasi dan teknologi yang selama ini terus dikembangkan. Terutama dalam menjawab kebutuhan di bidang energi baru terbarukan.