REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Fakta menunjukkan, biaya masih menjadi kendala bagi sebagian pemuda Indonesia untuk bisa menikmati pendidikan tinggi. Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) berupaya mencarikan solusi terkait biaya kuliah tersebut.
“UBSI bekerja sama dengan aplikasi vendor Pintek. Dengan adanya kerja sama tersebut, biaya kuliah di UBSI bisa dicicil per bulan,” kata Ahmad Baroqah Pohan, kepala Bagian Marketing and Communication (Marcom) kampus UBSI, Sabtu (30/1).
Ia menyebutkan, besar cicilan itu tergantung program studi (Prodi) masing-masing. “ Besar cicilan tersebut Rp 600 ribu per bulan untuk Prodi dengan biaya kuliah tertinggi. Prodi-prodi lainnya bisa lebih murah. Bahkan ada yang hanya sekitar 400 ribuan per bulan pada semester berikutnya,” ujar Baroqah dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Ia mengemukakan, program kuliah dengan biaya dicicil ini diadakan oleh UBSI untuk menyiasati kondisi saat ini, yakni pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sudah hampir satu tahun. Pandemi tersebut berdampak luas dalam berbagai bidang, termasuk bidang ekonomi.
“Banyak pemuda yang kesulitan biaya untuk kuliah. Banyak karyawan yang mengalami penurunan pendapatan, pengurangan jam/hari kerja, bahkan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK),” tuturnya.
Meskipun demikian, Baroqah menambahkan, kuliah tetap penting untuk mempersiapkan masa depan. “Karena itulah, UBSI berusaha mencarikan solusi agar para pemuda tetap bisa kuliah meskipun di tengah pandemi. Solusi itu berupa program kuliah dengan biaya dicicil bekerja sama dengan aplikasi vendor Pintek,” papar Baroqah.
Ia juga mengatakan, program kuliah dengan biaya dicicil ini juga sangat cocok dipadukan dengan program kelas karyawan. “Karyawan adalah mereka yang sudah bekerja dan punya pendapatan. Mereka bisa menyisihkan pendapatannya tiap bulan untuk membayar kuliah. Nah, program kuliah dengan biaya dicicil sangat cocok untuk para karyawan yang mengambil program kuliah kelas karyawan,” kata Baroqah.