Ahad 31 Jan 2021 13:45 WIB

Suara Dentuman di Tangsel, Ini Penjelasan BMKG

Suara dentuman tersebut bukan berasal dari aktivitas kegempaan ataupun petir.

Rep: Eva Rianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi dentuman.
Foto: Pixabay
Ilustrasi dentuman.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Suara dentuman yang terjadi pada Sabtu (30/1) membuat warga di Kelurahan Muncul, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan gempar. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, suara dentuman tersebut bukan bersumber dari kegempaan dan petir.

“Berdasarkan hasil analisa dari rekaman alat monitoring aktivitas kegempaan terdekat dengan lokasi, yaitu seismograph di Pondok Aren (PTJI) dan rekaman alat monitoring aktivitas petir di Stasiun Geofisika Klas 1 Tangerang bahwa suara dentuman yang terdengar oleh masyarakat Kelurahan Muncul Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan bukan berasal dari aktivitas kegempaan maupun petir,” jelas Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Tangerang Suwardi dalam keterangan resmi, dikutip Ahad (31/1).

Baca Juga

Suwardi mengatakan, pihaknya memperoleh laporan dari masyarakat tentang suara dentuman yang terjadi pada sekira pukul 10.30 WIB tersebut. Suara dentuman, kata dia, bisa disebabkan enam hal. Pertama, akibat asteroid yang dapat memicu gelombang kejut ketika jatuh dengan kecepatan supersonik. Gelombang kejut tersebut yang terdengar sebagai suara dentuman.

Kedua, gelombang kejut yang kuat selama erupsi gunung api. Ketiga, ada pesawat dengan kecepatan supersonik melintas. Adapun, penyebab keempat adalah gempa sangat dangkal yang dapat mengeluarkan suara dentuman.

Kelima, ledakan dari bahan peledak, seperti dari adanya latihan militer, tradisi penghormatan di militer, ledakan blasting tambang, dan eksplorasi seismik. Terakhir, karena petir dalam kondisi cuaca dan jarak tertentu yang dapat terdengar seperti suara dentuman.

Dalam keterangannya, Suwardi memaparkan terkait aktivitas kegempaan dan petir. Berdasarkan hasil monitoring Stasiun Geofisika Klas 1 Tangerang, diketahui tidak ada aktivitas kegempaan. “Termonitor tidak ada aktivitas kegempaan pada pukul 10.15 hingga 10.45 WIB,” terangnya.

Sama halnya dengan aktivitas petir, hasil monitoring menunjukkan tidak adanya aktivitas petir. “Termonitor tidak ada aktivitas petir pada pukul 10.30 WIB. Cuaca di Tangerang Selatan pada tanggal 30 Januari 2021 pukul 10.30 WIB pada kondisi hujan ringan (gerimis) dengan suhu udara sekitar 25,8 derajat celcius, kelembaban 94 persen,” jelasnya.

Dengan demikian, dia menyimpulkan, suara dentuman tersebut bukan berasal dari aktivitas kegempaan ataupun petir.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement