REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingginya plagiarism dalam suatu tulisan ilmiah mendasari program studi (Prodi) Sistem Informasi kampus Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) menggelar workshop bertajuk ‘Paraphrase Tulisan Ilmiah dan Luaran Pengabdian kepada Masyarakat’.
Workshop ini digelar secara daring melalui Zoom cloud meetings, Kamis (28/1) pukul 13.30 – 15.30 WIB. Acara tersebut dipandu oleh Lis Saumi Ramdhani selaku moderator dan dihadiri oleh Taufik Hidayatulloh selaku narasumber.
Kegiatan ini diadakan untuk menambah wawasan dosen-dosen kampus UBSI dalam melakukan paraphrase pada Tulisan Ilmiah, dalam rangka mengurangi tingginya tingkat plagiarism pada tulisan ilmiah dan luaran Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang akan dipublikasi.
“Workshop ini bertujuan untuk mengetahui teknik paraphrase seperti mengubah bentuk kata, mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung, mengubah sinonim dan mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif. Sekaligus mendorong dosen-dosen di kampus UBSI agar dapat menghindari plagiarism pada tulisan ilmiah,” tutur Kepala Program (Kaprodi) Sistem Informasi kampus UBSI, Sriyadi, Kamis (28/1) dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Ia mengatakan bahwa kegiatan ini akan sangat membantu pemahaman para dosen kampus UBSI agar dapat menghindari plagiarism terhadap tulisan ilmiah serta luaran PKM supaya banyak tulisan ilmiah dari dosen-dosen UBSI khususnya dosen Prodi Sistem Informasi yang dapat dipublikasikan di jurnal terakreditas nasional atau pun internasional serta prosiding.
Dalam kesempatan ini, Taufik mengulas tentang plagiarism dan similarity (kemiripan) untuk dosen atau peneliti kampus UBSI yang kesulitan mengurangi similarity dari tulisan ilmiah yang akan dipublikasikan.
“Paraphrase tulisan ilmiah ini merupakan cara mengekspresikan apa yang telah ditulis dan dikatakan orang lain dengan menggunakan kata-kata yang berbeda agar membuatnya lebih mudah dimengerti,” pungkasnya.
Ia juga menyampaikan teknik dan langkah-langkah paraphrase untuk mengurangi similarity serta memberikan contoh-contoh dari teknik dan langkah-langkah paraphrase.
“Peneliti harus sangat teliti dalam melakukan paraphrase pada paper yang dibuat. Cek dahulu plagiarism dengan tools yang biasa digunakan dan telusuri dari hasil report plagiarism untuk mempermudah melakukan paraphrase” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa sumber referensi paper yang dibuat itu sangat penting, jangan sampai menggunakan referensi dari sejenis blogspot apalagi blog pribadi.
“Saya berharap, digelarnya workshop ini dapat lebih memotivasi dosen-dosen kampus UBSI agar lebih kreatif dan inovatif untuk menuangkan suatu ide yang dimilikinya pada tulisan ilmiah,” tandasnya.