Ahad 31 Jan 2021 15:59 WIB

Awal Tahun, Sukabumi Dilanda Bencana Tanah Bergerak

BPBD menetapkan status siaga darurat tanah bergerak di Kampung Suradita

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Kondisi salah satu rumah yang rusak terdampak bencana tanah bergerak di Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Ahad (28/4/2019).
Foto: Antara/Budiyanto
Kondisi salah satu rumah yang rusak terdampak bencana tanah bergerak di Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Ahad (28/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Sebanyak dua kecamatan di Kabupaten Sukabumi dilanda bencana pergerakan tanah di awal tahun 2021. Kejadian ini berdampak pada ratusan rumah warga yang terancam akibat bencana di Kecamatan Gegerbitung dan Nyalindung.

Terakhir bencana pergerakan tanah di Kampung Ciherang RT 01 dan RT 02 di RW 02 Desa Cijangkar Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. '' Pergerakan tanah ini berdampak pada warga ada yang mengungsi maupun bertahan,'' ujar Koordinator Pusdalops, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna kepada Republika, Ahad (31/1).

Total keseluruhan rumah yang terancam pergerakan tanah yang masih dihuni di RT 01, 02 dan 03 RW 02 adalah sebanyak 54 rumah yang ditempati 59 kepala keluarga (KK) atau 160 jiwa. Rincian jumlah rumah terancam yang masih dihuni yakni di RT 01 RW 02 sebanyak 8 Rumah yang ditempati 9 KK atau 27 jiwa.

Berikutnya di RT 02 RW 02 sebanyak 25 rumah yang dihuni 29 KK atau 91 jiwa dan RT 03 RW 02 sebanyak 21 rumah yang dihuni 21 KK atau 42 jiwa. Di sisi lain ada juga warga yang mengungsi ke tempat saudaranya.

"Jumlah keseluruhan pengungsi RT 01 dan 02 di RW 02 sebanya 44 KK atau 128 jiwa," kata Daeng. Rinciannya jumlah pengungsi RT 01 RW 02 di dua tempat yakni di SDN Ciherang 8 KK atau 23 jiwa dan di rumah saudara atau tempat lain 14 KK atau 39 jiwa.

Sementara pengungsi di RT 02 RW 02 ditempatkan di SDN Ciherang sebanyak 6 KK atau 25 jiwa. Sedangkan jumlah pengungsi di saudara atau tempat lain sebanyak 16 KK atau 41 jiwa.

Sebelumnya, bencana pergerakan tanah melanda tiga kampung di Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi. Peristiwa tersebut menyebabkan ratusan KK terdampak dan sebagian mengungsi.

"Pergerakan tanah di Desa Ciengang, Gegerbitung berdampak ke ratusan KK," ujar Daeng. Berdasarkan data pada Selasa 19 Januari 2021 jumlah warga terdampak mencapai sebanyak 113 KK atau 321 jiwa.

Rinciannya di Kampung Balekambang Desa Ciengang Kecamatan Gegerbitung yang terdampak 42 KK atau 117 jiwa. Dari jumlah itu ada balita sebanyak 8 jiwa, ibu hamil (Bumil) 3 jiwa, dan lansia 2 jiwa.Selanjutnya Kampung Sirnagalih Balemekar Desa Ciengang, Gegerbitung jumlah terdampak 32 KK atau 86 jiwa. Sementara jumlah balita 3 jiwa, bumil 3 jiwa, dan lansia 3 jiwa. Berikutnya di Kampung Suradita Desa Ciengang Kec. Gegerbitung sebanyak 40 KK atau 128 jiwa. Jumlah balita 3 jiwa dan lansia 1 Jiwa.

Daeng menuturkan, jumlah pengungsi yang di rumah saudaranya mencapai sebanyak 26 KK atau 76 jiwa. Jumlah pengungsi yang di SMPN 2 Gegerbitung sebanyak 88 KK atau 246 jiwa.

Di sisi lain ungkap Daeng, rumah yang terdampak sebanyak 28 unit. Rinciannya di RT 15 RW 07 sebanyak 8 unit, RT 17 RW 08 sebanyak 14 unit, dan RT 18 RW 08 sebanyak 6 unit.Lebih lanjut Daeng menerangkan, rumah yang terancam sebanyak 169 unit. Rinciannya di RT 14 RW 07 sebanyak 29 unit, RT 15 RW 07 sebanyak 33 unit, RT 16 RW 07 sebanyak 29 unit, RT 17 RW 08 sebanyak 41 unit, dan RT 18 RW 08 sebanyak 37 unit.

Sebelumnya, BPBD menetapkan status siaga darurat tanah bergerak di Kampung Suradita 15 Januari hingga 22 Januari 2021 dan diperpanjang. Pada momen ini BPBD hanya mengelola pengungsian dan logistik. Sebab bencana tanah bergerak ini bukan hanya di Kecamatan Gegerbitung saja melainkan di Nyalindung dan memprioritaskan pengungsian dan kesiapsiagaan serta mitigasinya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement