Ahad 31 Jan 2021 17:38 WIB

Jokowi Wanti-Wanti Penerapan PPKM Sebabkan Penurunan Ekonomi

Jokowi minta jajarannya menemukan formula lebih tepat untuk tekan kasus Covid-19.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
 Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti jajarannya agar dalam Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali tak berdampak pada penurunan kegiatan ekonomi.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti jajarannya agar dalam Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali tak berdampak pada penurunan kegiatan ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti jajarannya agar dalam Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali tak berdampak pada penurunan kegiatan ekonomi. Ia mengaku tak masalah jika terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi seiring dengan penurunan kasus Covid-19 di berbagai daerah. Namun sayangnya, penerapan kebijakan PPKM ini justru tak efektif menekan kasus yang ada.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas intern terkait pendisiplinan melawan Covid-19 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada 29 Januari dan disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Ahad (31/1). “Menurut saya, hati-hati ini turun, ada PPKM ekonomi turun. Sebenarnya gak apa-apa asal Covid-19 juga turun. Tapi ini tidak,” kata Jokowi.

Baca Juga

Karena itu, ia meminta jajarannya agar kembali mengkalkulasikan kebijakan yang ada. Sehingga pemerintah dapat menemukan formula yang lebih tepat untuk diimplementasikan dalam menekan laju kasus dan menjaga ekonomi.

Presiden juga meminta jajarannya agar melibatkan para pakar dan epidemiolog untuk merancang sebuah kebijakan yang lebih baik dan komprehensif.

“Tolong ini betul-betul dikalkulasi, betul-betul dihitung sehingga kita mendapatkan sebuah formula. Ya memang formula standar itu ga ada, negara lain ga ada formula standar apa, ga ada. Yang benar yang mana juga ga ada, yang lockdown pun kan juga eksponensial juga,” jelas Jokowi.

Jokowi berharap laju penularan Covid-19 dapat semakin menurun seiring dengan pelaksanaan vaksinasi untuk seluruh masyarakat di Indonesia. “Kita harapkan di Februari ini betul-betul kita kepung dengan vaksinasi,” tambahnya.

Jokowi menilai, implementasi kebijakan PPKM di berbagai daerah selama ini tak tegas dan konsisten. Karena itu ia meminta Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas agar turut terjun ke lapangan dalam melaksanakan kebijakan ini serta menggandeng berbagai tokoh masyarakat dan agama untuk mensosialisasikan pentingnya 3M.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement