REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses penggabungan (merger) tiga bank syariah milik Himbara berjalan sesuai rencana. PT Bank Syariah Indonesia Tbk sebagai entitas baru hasil merger tersebut akan efektif beroperasi pada Senin, 1 Februari 2021.
"Bank Syariah Indonesia menargetkan pembiayaan yang disalurkan dapat tumbuh di atas 70 persen hingga lima tahun mendatang," kata Ketua Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN sekaligus Direktur Utama Mandiri Syariah Hery Gunardi di Jakarta, Ahad (31/1).
Penggabungan tersebut akan menciptakan bank syariah terbesar di Indonesia yang berdaya saing global. BSI juga memiliki potensi menjadi 10 bank syariah teratas secara global berdasarkan kapitalisasi pasar.
Dia menjelaskan, aksi korporasi ini menghasilkan bank syariah dengan produk konsumer yang beragam didukung kemampuan teknologi terbaik. "Hal tersebut demi memberikan pengalaman perbankan digital yang lebih baik kepada nasabah," kata Hery.
Per Desember 2020, tiga bank syariah BUMN peserta merger yakni Mandiri Syariah, BNI Syariah, dan BRI Syariah mencatat total pembiayaan mencapai Rp 156,51 triliun.
Dengan demikian, pembiayaan ditargetkan mampu tumbuh 73,80 persen dalam lima tahun mendatang. Total aset hingga akhir tahun lalu sebesar Rp 239,56 triliun. Dana pihak ketiga mencapai sebesar Rp 209,98 triliun.