REPUBLIKA.CO.ID, MIAMI -- Sejumlah kelompok masyarakat mengungkapkan keresahan mengenai proses vaksinasi Covid-19 yang sedang berlangsung di Amerika Serikat (AS). Beberapa pihak menyatakan terjadi kesenjangan rasial dalam program vaksinasi dengan dosis yang terbatas.
Berdasarkan sensus AS 17,7 persen populasi Dade County, di Miami, Florida adalah warga kulit hitam. Tetapi data departemen kesehatan Florida menunjukkan sejauh ini hanya 6,5 persen atau 11.001 dari 167.129 warga kulit hitam di county itu yang telah divaksin.
Di saat yang sama angka vaksinasi warga kulit putih lebih tinggi yakni sekitar 66 persen atau 110.505 orang. Warga kulit putih 79 persen dari total populasi di Dade County.
Kesenjangan rasial itu menarik perhatian organisasi hak sipil, National Association for the Advancement of Colored People (NAACP) cabang Miami. Mereka mengatakan berdasarkan laporan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) resiko penularan dan kematian Covid-19 masyarakat minoritas lebih tinggi dibandingkan masyarakat mayoritas.
"Kami menyadari terbatasnya pasokan vaksin Covid-19, tetapi mereka tetap harus mendistribusikannya secara merata ke masyarakat di seluruh county," kata Presiden NAACP cabang Miami, Daniella Pierre seperti dikutip ABC News, Jumat (29/1) lalu.
Baca juga : Konsekuensi Kudeta Militer Myanmar akan Mengerikan
NAACP cabang Miami mendesak pemerintah county untuk membawa dosis vaksin ke pemukiman di 'pusat kota'. Pemerintah daerah sudah melakukannya Rabu (27/1) lalu dengan membuka pusat vaksinasi di Tuscany Cove Apartments di Liberty City.
"Saya tinggal di sini dan lebih nyaman bagi saya di sini," kata salah satu warga Virginia Robinson pada stasiun televisi WPLG.
"Saya memberitahu semua teman-teman saya karena mereka mengatakan mereka kesulitan mendapatkan vaksin," tambah perempuan berusia 85 tahun itu.
Semua warga Florida di atas 65 tahun diizinkan untuk menerima vaksin. "Kami melakukan semua yang kami bisa di seluruh kota agar kelompok masyarakat yang paling rentan di komunitas kami divaksinasi," kata Wali Kota Miami, Francis Suarez, Rabu lalu.