Senin 01 Feb 2021 00:24 WIB

Warga Mamuju Kembali Mengungsi Akibat Gempa Susulan

Warga mengaku getaran gempa susulan terasa keras

Red: Nur Aini
Suasana tenda pengungsian di Stadion Manakarra, Mamuju  Sulawesi Barat, jumat (29/1/20 21). Gubernur Sulbar memutuskan perpanjangan status keadaan tanggap darurat bencana gempa bumi Sulbar selama 7 hari kedepan, terhitung tanggal 29 Januari  hingga 4 Februari mendatang.
Foto: ANTARA/Akbar Tado
Suasana tenda pengungsian di Stadion Manakarra, Mamuju Sulawesi Barat, jumat (29/1/20 21). Gubernur Sulbar memutuskan perpanjangan status keadaan tanggap darurat bencana gempa bumi Sulbar selama 7 hari kedepan, terhitung tanggal 29 Januari hingga 4 Februari mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Sebagian warga yang telah pulang ke rumahnya kembali mengungsi setelah terjadi gempa susulan di wilayah kota Mamuju.

Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan peta lokasi gempa bumi susulan yang melanda kota Mamuju, Ahad malam 20.13.11 WITA, berpusat 36 kilometer arah selatan kota Mamuju. Gempa tersebut berkekuatan magnitudo 4,5 pada kedalaman 20 kilometer, lokasi gempa berada pada 3,14 lintang selatan dan pada 118.92 bujur timur.

Baca Juga

"Gempa susulan terasa keras dan membuat kami meloncat, meskipun kekuatannya tidak sekeras gempa magnitudo 6,2 yang memporakporandakan Mamuju, namun banyak warga yang panik," kata Wandi salah seorang warga.

Ia mengatakan akibat gempa susulan ini warga Kota Mamuju kembali mengungsi. Tampak kendaraan antre panjang menuju daerah ketinggian, karena warga takut bencana tsunami.

Sementara, Amrin, warga lainnya mengatakan ingin kembali ke rumah setelah mengungsi selama dua pekan, namun niatnya diurungkan karena gempa susulan masih terjadi.

"Kami kembali kepengungsian karena gempa susulan masih terjadi, warga masih khawatir dan belum menganggap situasi Mamuju telah aman dari gempa," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement