Senin 01 Feb 2021 01:04 WIB
Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- 28 Maret 1981 dunia penerbangan Tanah Air digemparkan oleh informasi penerbangan 206 tujuan Jakarta-Medan di bajak sesaat usai transit di bandara Talangbetutu, Palembang.
Sontak, seluruh warga termasuk pemerintah Indonesia dikagetkan oleh berita tersebut. Diduga, lima orang teroris yang dipimpin Imran bin Muhammad Zein, kelompok ekstremis yang disebut "Komando Jihad" telah mengambil alih komando kokpit pesawat jenis McDonnell Douglas DC-9 Woyla milik Garuda Indonesia.
Apa sebenernya motif dari pembajakan tersebut? Lalu, bagaimana pemerintah melakukan penanganan untuk menyelamatkan penumpang beserta awak kabin saat itu?
Ikuti selengkapnya di program Memutar Ulang, edisi 'Drama 3 Menit di Kabin Woyla 1981.'
Videografer | Muhammad Rizki Triyna, Havid Al Vizki
Video Editor | Sadly Rachman