REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Burnley Sean Dyche menilai ada jurang perbedaan anggaran jutaan poundsterling antara the Clarets dengan tim-tim lain yang kerap menyulitkan mereka mengarungi kompetisi Liga Primer Inggris. Hal itu, kata Dyche, tampak jelas ketika Burnley kalah 0-2 dalam lawatan ke markas Chelsea di Stamford Bridge pada Ahad (31/1).
"Terkadang orang lupa ada perbedaan jutaan poundsterling antara kedua tim di atas kertas, sesuatu yang kerap kali merugikan tim Anda sepanjang musim," ujarnya dalam komentar pascalaga dilansir laman resmi Burnley.
Menurut dia, tak selama kejadiannya seperti itu. Ia mencontohkan ketika Burnley mengalahkan Liverpool di Anfield baru-baru ini.
"Namun keadaan menjadi lebih sulit ketika tim-tim ini menemui performanya, dan itulah yang jadi pembeda ketika Chelsea tampil bagus di babak kedua," ujarnya menambahkan.
Laman Transfermarkt mencatat Chelsea membelanjakan 247,2 juta poundsterling untuk musim 2020/21 atau 240 juta poundsterling lebih banyak dibandingkan Burnley. The Clarets cuma belanja 1,1 juta poundsterling pada periode yang sama.
Kendati menyinggung perbedaan anggaran, Dyche mengakui bahwa Chelsea pantas menjadi pemenang karena para pemainnya berhasil melunasi banderol mahal mereka dengan penampilan gemilang di atas lapangan.
"Pada babak kedua mereka tampil jauh lebih baik, menghadirkan tempo permainan bagus dalam operan-operannya serta pengawalan yang membuat kami kesulitan. Saya sepenuhnya memberi kredit kepada mereka, penampilan gemilang dari para pemain top untuk memenangkan pertandingan," kata Dyche.
Kekalahan itu menyudahi periode kejutan Burnley yang sebelumnya mampu meraih kemenangan mengejutkan kontra Liverpool dan Manchester United. Burnley saat ini turun ke urutan ke-16 dengan koleksi 22 poin. Burnley selanjutnya akan menghadapi tim kaya raya lainnya, yakni Manchester City pada Rabu (3/2).