REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak seluruh umat mengambil hikmah dari berbagai cobaan dan musibah yang terjadi saat ini. Wapres pun berharap umat bermuhasabah atau mengevaluasi bersama cobaan atas situasi dan keadaan yang menimpa masyarakat dunia, khususnya Indonesia. "Tentunya, berbagai ujian yang terjadi seperti musibah pandemi Covid-19 serta berbagai bencana alam yang melanda akhir-akhir ini pasti ada hikmah yang tersirat," ujar Ma'ruf melalui akun Instagram resminya @kyai_marufamin, Ahad (31/1) malam.
Pertama, Ma'ruf meminta umat melihat alasan di balik musibah itu terjadi. Kedua, lanjut Ma'ruf, jika mengetahui alasannya, maka bagaimana upaya menemukan solusi dalam mengatasi masalah tersebut.
Ma'ruf mengatakan, dalam menghadapi situasi ini, setidaknya ada dua pendekatan yang berbeda. Pertama, ‘ilmun ma’aadii yaitu penelitian, riset, inovasi. Kedua, memperbanyak zikir, tasbih, dan istighasah untuk memperoleh inayah dari Allah SWT. Wapres menekankan tuntunan berbasis keilmuan dan riset dengan memohon kepada Allah harus seimbang.
Karena itu, pada acara doa 'Muhasabah dan Istigatsah Untuk Negeri' yang dilaksanaan virtual beberapa waktu lalu juga, Ma'ruf mengatakan hal serupa.
Selain upaya melalui do’a, zikir, istighatsah dalam menghadapi berbagai cobaan, khususnya pandemi Covid-19, juga harus dibarengi dengan upaya mencari tata nilai (nizamul qauni) melalui penelitian, riset, analisa secara ilmiah. Ia mengatakan, upaya itu bisa dengan menjalankan protokol kesehatan, vaksinasi, menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Di samping juga menyempurnakan ikhtiar dengan memohon inayah untuk memperoleh perlindungan dari Allah SWT," katanya.
Dalam kesempatan itu, Wapres menekankan jika Allah SWT telah membuat aturan-aturan dalam tata kehidupan, yakni tata aturan alam dan tata aturan hubungan manusia dengan manusia dan juga alam.
Ia menilai, aturan yang sifatnya baku ini dan tidak boleh dilanggar. Sebab, apabila dilanggar akan menimbulkan kerusakan baik kerusakan fisik maupun kerusakan nonfisik atau juga kedzaliman terhadap sesama manusia maupun juga dalam hubungannya dengan alam semesta, dengan lingkungan. "Sehingga terjadi berbagai kerusakan. Jadi kerusakan-kerusakan itu terjadi karena ulah manusia,” katanya.
Karenanya, Ma'ruf mengajak ulama dan umat memohon kepada Allah SWT supaya diberikan kemampuan mendapatkan solusi atas berbagai musibah tersebut. “Mintalah kepada Allah pertolongan dan jangan lemah. Yang kita mintakan adalah inayah. Jadi tepat sekali kalau kita melakukan istighatsah. Tetapi pendekatan kepada Allah tidak hanya seremonial (atau) formalitas, tetapi kita juga terus melaksanakan tata aturan yang sudah ada,” urainya.