REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasca dilantik sebagai Kapolri, Jenderal Listyo Sigit rajin berkunjung atau sowan ke organisasi-organisasi masyarakat (Ormas) berbasis Islam. Langkah Kapolri tersebut dinilai tengah berupaya mencairkan gesekan yang kerap terjadi antara Polri dan Islam.
"Dengan pertama kali sowan ke ormas Islam, Kapolri ingin menunjukkan pentingnya ormas Islam bagi Polri. Melalui pendekatan ini, Kapolri berharap gesekan yang sempat terjadi dapat terobati," ungkap pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Tunggal, Jamiluddin Ritonga saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (1/2).
Kemudian Kapolri yang baru beragama non-Islam. Karena itu, wajar bila ia sowan ke Ormas Islam untuk menghilangkan kemungkinan adanya prasangka terhadap dirinya. Melalui sowan ini diharapkan pasalah psikologis dan sosiologis antara Kapolri dan Ormas Islam dapat diatasi.
Kemudian, lanjut Jamiluddin, Islam mayoritas di Indonesia tentu sangat berpengaruh terhadap keamanan di Indonesia. Karena itu, sangat wajar bila Polri pertama kali sowan ke ormas Islam. Melalui sowan ini diharapkan ada kesepahamn antara Polri dan Ormas Islam tentang keamanan di Indonesia.
Maka dengan demikian, kata Jamiluddin, kehadiran Kapolri baru ke Ormas Islam selain untuk bersilaturahmi, juga sangat politis. Kapolri ingin mendapat dukungan sepenuhnya dari Ormas Islam. Kalau ini berhasil, tentu peluangnya menjaga keamanan di Indonesia akan lebih mudah. Karena itu, sowan Kapolri baru ke Ormas Islam patut dicontoh oleh petinggi lainnya.
"Sebab, pemimpin akan berhasil memimpin negeri ini bila didukung mayoritas rakyatnya di Indonesia mayoritas itu pastinya ya Islam," tutup Jamiluddin.