REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta menguji efektivitas jalan layang (flyover) Tanjung Barat dan Lenteng Agung untuk mengurai kemacetan pada uji coba untuk umum (open traffic) hari kedua dan ketiga. Uji coba pada hari kedua, yakni Senin (1/2) dan Selasa (2/2) besok.
"Untuk uji coba akan dilanjutkan Senin dan Selasa yang merupakan hari kerja dengan jam sibuk masing-masing sehingga akan tergambar tingkat efektivitas dan kemanfaatan dari pembangunan kedua jalan layang di atas, dalam mengatasi kemacetan sebelumnya," kata Kepala Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta Hari Nugroho saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (1/2).
Hari menyebutkan, pada hari pertama uji coba Ahad (31/1), efektivitas "Flyover U Turn" Lenteng Agung dan Tanjung Barat memang tidak terdata secara spesifik dan rinci data jumlah kendaraan yang melintas karena kebetulan juga bukan merupakan hari kerja. Dinas Bina Marga DKI akan melihat efektivitas tersebut pada saat uji coba hari kerja yang berlangsung selama dua hari, Senin (1/2) dan Selasa (2/2).
Menurut Hari, hari pertama uji coba, masyarakat menyambut baik dengan dibukanya kedua flyover karena yang sebelumnya harus memutar jauh di putaran Srengseng Sawah (Universitas Pancasila). "Flyover U Turn (berputar) dapat memangkas baik dari segi jarak maupun waktu tempuh," kata Hari.
Hari menambahkan, yang dapat dipastikan dengan dibangunnya kedua flyover u turn Lenteng Agung dan Tanjung Barat dapat meniadakan kemungkinan terjadinya kecelakaan antara pengguna jalan dan kereta api dalam melintasi perlintasan sebidang yang ada. Dinas Bina Marga DKI Jakarta melakukan uji coba untuk umum (open traffic) jalan layang (flyover) Lenteng Agung dan Tanjung Barat, Jakarta Selatan, selama tiga hari.
Waktu uji coba untuk umum flyover Lenteng Agung-IISP dan flyover Tanjung Barat ini dijadwalkan Minggu pada jam 08.00 - 21.00 WIB. Uji coba hari berikutnya Senin (1/2) pada jam 06.00 sampai dengan 21.00 WIB. Lalu, Selasa (2/2) pada jam 06.00 - 21.00 WIB.
Jalan layang Lenteng Agung memiliki panjang 430 meter di sisi barat dan 450 meter di sisi timur dengan lebar 6,5 meter. Sedangkan jalan layang Tanjung Barat sisi barat mencapai 540 meter dan sisi timur 590 meter.
Pembangunan jalan layang Lenteng Agung dan Tanjung Barat ini bertujuan untuk mengurai kemacetan lalu lintas, menghapus perlintasan sebidang kereta api, meminimalisir kecelakaan lalu lintas dengan kereta api dan mengamankan perjalanan kereta api. Kedua jalan layang ini dirancang menarik dengan mengambil bentuk seperti tapal kuda yang saling membelakangi.