REPUBLIKA.CO.ID, NAYPYITAW -- Ibu kota Myanmar, Naypyitaw dan kota utama, Yangon dilaporkan telah dikepung tentara di tengah penangkapan para pemimpin partai berkuasa Myanmar, Senin (1/2) dini hari waktu setempat. Sejumlah media internasional melaporkan dengan mengutip para saksi, bahwa perwira militer dikerahkan di kota.
BBC melaporkan, sambungan telepon dan internet terputus di Naypyitaw. Mengutip pernyataan dari anggota keluarga para menteri, Kepala Menteri Regional Myanmar juga dibawa pergi setelah tentara mendatangi rumah mereka.
Koresponden BBC di Asia Tenggara, Jonathan Head, mengatakan, ini terlihat seperti kudeta skala penuh. Meskipun militer berjanji pekan lalu untuk mematuhi konstitusi.
Di bawah konstitusi itu, memang militer memiliki kekuatan signifikan untuk mengumumkan keadaan darurat. "Tetapi menahan para pemimpin politik seperti Suu Kyi adalah langkah yang provokatif dan sangat berisiko, yang mungkin akan ditentang keras," kata koresponden BBC tersebut.