Senin 01 Feb 2021 10:05 WIB

Pertani Pasok Kebutuhan Benih Padi di Perbatasan Indonesia

Selama 2020 Pertani telah memasok benih padi untuk 1 juta lebih bakal sawah

Rep: m nursyamsi/ Red: Hiru Muhammad
PT Pertani (Persero) melakukan distribusi benih unggul di wilayah Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, yang merupakan jalur perbatasan darat dengan negara Malaysia.
Foto: dok PT Pertani
PT Pertani (Persero) melakukan distribusi benih unggul di wilayah Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, yang merupakan jalur perbatasan darat dengan negara Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Pertani (Persero) menyampaikan komitmennya mendukung ketahanan pangan di Indonesia dengan memastikan distribusi benih unggul dapat menjangkau seluruh pelosok negeri, termasuk di perbatasan Indonesia paling luar.

Direktur Utama Pertani Maryono mengatakan perusahaan melalui cabang Kalimantan Barat telah menjangkau desa di wilayah Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, yang merupakan jalur perbatasan darat dengan negara Malaysia, khususnya Sarawak.

Saat ini, ucap Maryono, belasan hektare di kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia itu dapat memperoleh benih unggul dariPertani dari penugasan melalui permintaan Kementerian Pertanian (e-katalog)."Sesuai komitmen kami, Insya Allah, Pertani mendukung daerah perbatasan dapat memenuhi ketahanan pangannya sendiri serta bisa menjadi penyangga kota besar di sekitarnya, khususnya dalam kebutuhan akan beras," ujar Maryono dalam keterangan tertulisnya Senin (1/2).

Maryono menyampaikan distribusi benih unggul di wilayah perbatasan merupakan bentuk dukungan Pertani agar menjadi lumbung pangan dan pintu gerbang ekspor ke negara tetangga. Maryoni menyebut Malaysia atau Filipina selama ini senang terhadap hasil pertanian dari Indonesia. "Tentu hal tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal karena bernilai ekonomi yang cukup tinggi," lanjut Maryono.

Di sisi lain, sambung Maryono, Pertani juga terus berkomiten menjalankan penugasan benih padi bantuan pemerintah melalui e-katalog Kementerian Pertanian. Maryono mengatakan Pertani tidak mendapatkan penugasan khusus atau privilege dalam proses distribusi benih.

Hal itu, dia katakan, membuat Pertani harus bersaing dengan produsen yang terdaftar pada E-Kataog Benih Padi Kementerian Pertanian, baik dari sisi harga, kualitas, pelayanan dan kemampuan distribusi ke titik bagi kelompok tani.

Kata Maryono, Pertani juga telah membuktikan kerja keras dan komitmen setelah selama 2020 telah memasok benih padi untuk 1 juta lebih bakal sawah."Ke depannya Pertani akan memperkuat jaringan usaha agar dapat meningkatkan penjualan secara ritel serta tidak lupa dapat memenuhi kebutuhan benih padi hingga ke pelosok negeri untuk mendukung ketahanan pangan di daerah perbatasan," kata Maryono. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement