REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA--Semakin tahun, penjualan mobil listrik terus mengalami peningkatan. Hal ini otomatis membuat perjuangan Tesla mulai menunjukan hasilnya.
Dilansir dari The Verge pada Jumat (29/1), Tesla tentu telah mempertaruhkan sejumlah modal yang sangat besar demi mampu melakukan pengembangan mobil listrik alias electric vehicle (EV). Artinya, setiap penjualan yang tercatat tidak langsung diakui sebagai keuntungan melainkan untuk mengembalikan sejumlah modal yang telah dikucurkan sebelumnya.
Hingga kemudian, pada 2020, Tesla berhasil mencatat laba tahunan pertamanya setelah sekian lama berjuang untuk balik modal. Tentu itu merupakan kontribusi dari hasil penjualan Tesla yang mengalami peningkatan signifikan dalam sepanjang tahun lalu.
Berdasar financial figures yang dirilis beberapa waktu lalu, Tesla mampu membukukan pendapatan sebesar 31,5 miliar dolar AS sepanjang 2020. Dari total pendapatan itu, perusahaan Amerika tersebut mengantongi laba tahunan sebesar 721 juta dolar AS.
Pada tahun lalu, catatan penjualan Tesla secara global naik sebesar 36 persen. Total, sepanjang 2020, Tesla mencatat penjualan global sebanyak 499.550 unit. Penjualan itu sendiri ditopang oleh sejumlah line up seperti Model S, Model X, Model 3 dan Model Y.
Sejak 2012, peningkatan penjualan tertinggi Tesla terjadi pada 2013 dan 2018. Karena, pada 2013 dan 2018, penjualan Tesla mengalami peningkatan sebesar 625 persen dan 138 persen.
Tahun ini, CEO Tesla, Elon Musk pun optimistis mampu kembali mencatat peningkatan penjualan. Dari sisi produksi, ia berkomitmen untuk mampu meningkatkan kapasitas produksi sebesar 50 persen dengan total output hingga 750 ribu unit.
Sejauh ini, pasar terbesar Tesla sendiri berada di Amerika dan China. Di Eropa, posisi Tesla kini tengah dihantui oleh Volkswagen (VW) yang terlihat ingin mencoba menguasai pasar di kawasan kekuasaanya.