REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai melakukan uji coba jalan layang (flyover) Tapal Kuda di Lenteng Agung dan Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun berharap agar jalan layang itu dapat mengurangi kemacetan yang sering terjadi di wilayah tersebut.
"Jadi ini uji coba dua hari, karena ini Insya Allah nanti akan menyelesaikan masalah kemacetan yang ada di kawasan Lenteng Agung dan Pasar Minggu," kata Anies, Ahad (31/1).
Dia mengungkapkan, perlintasan sebidang yang sebelumnya dimanfaatkan masyarakat mengakibatkan kemacetan yang panjang. Anies menambahkan, saat ini sejumlah fasilitas, seperti tanda atau petunjuk rambu-rambu lalu lintas sudah mulai terpasang.
"Dan kita ingin memastikan keselamatan pengguna jalan, itu sebabnya dilakukan uji coba sekarang ini. Nanti Selasa kita punya feedback yang lengkap," jelas dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan, pembangunan jalan layang Tapal Kuda di Lenteng Agung dan Tanjung Barat saat ini sudah mencapai 98 persen. Hari menjelaskan, peresmian akan dilakukan jika pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) telah rampung.
"Pembangunan JPO diperkirakan Maret 2021 (selesai), jadi peresmian akan dilakukan Maret," ujar Hari saat dikonfirmasi.
Adapun saat ini jalan layang Tapal Kuda mulai dilakukan uji coba sejak Ahad (31/1). Pelaksanaan uji coba itu akan berlangsung hingga 2 Februari 2021.
Hari menyebut, waktu uji coba untuk umum flyover Lenteng Agung-IISP dan Tanjung Barat ini dijadwalkan Minggu, 31 Januari 2021 pada jam 08.00 - 21.00 WIB. Kemudian, uji coba hari berikutnya, yakni Senin, 1 Februari dan Selasa, 2 Februari 2021 pada pukul 06.00 - 21.00 WIB.
"Setelah dari uji coba ini, akan diadakan evaluasi atas kekurangsempurnaan pekerjaan yang ada di lapangan," tutur dia.
Untuk diketahui flyover Lenteng Agung memiliki panjang 430 meter di sisi barat dan 450 meter di sisi timur dengan lebar 6,5 meter. Sedangkan flyover Tanjung Barat sisi barat mencapai 540 meter dan sisi timur 590 meter. Kedua jalan layang ini dirancang menarik dengan mengambil bentuk seperti tapal kuda yang saling membelakangi.