REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Anak PBB (UNICEF) melakukan analisis terhadap perkembangan anak usia dini di Indonesia. Berdasarkan analisis tersebut, skor total perkembangan anak Indonesia yakni sebanyak 88,3.
UNICEF Education Specialist Nugroho Indera Warman menjelaskan, berdasarkan penilaian yang dilakukan anak Indonesia tinggi pada kemampuan fisik. Namun, untuk kemampuan sosial emosional dan literasi numerasi memiliki nilai yang masih rendah.
"Kita lihat di sana kemampuan fisik ternyata adalah kemampuan yang paling tinggi yang dimiliki anak Indonesia dengan skor 92,8, diikuti oleh kemampuan belajar anak 95,2. Tapi ketika kita lihat kemampuan sosial emosionalnya, ternyata skornya drop menjadi 69,9. Literasi numerasi tambah drop lagi di 64,6," kata Nugroho, dalam sebuah webinar, Senin (1/2).
Jika dilihat berdasarkan provinsi, Nugroho menjelaskan, di Indonesia nilai tertinggi berada di Kalimantan Timur. Sementara itu, nilai terendah berada di Sulawesi Tengah.
Dia menjelaskan, berdasarkan hasil analisis ECDI dapat disimpulkan bahwa masih perlu didorong terkait dengan sosial emosional dan literasi numerasi. Namun, jangan sampai literasi numerasi diterjemahkan dengan memaksa anak belajar membaca dan menghitung di usia dini.