REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Penjualan minuman tradisional yang diolah oleh Ririn Wulandari, warga Desa Wonorejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, semakin diminati terutama saat pandemi Covid-19.
Ririn mengatakan dirinya terinspirasi membuat minuman wedang uwuh saat berkunjung ke Tawangmangu, Jawa Tengah. Karena pandemi Covid-19, mengharuskan untuk banyak di rumah, akhirnya dirinya berinisiatif membuat minuman herbal ini dan memasarkannya.
"Saya pernah mencicipi wedang uwuh saat di Tawangmangu. Lalu saya mencari resep yang pas membuat wedang uwuh yang enak dan tercipta ini," kata Ririn.
Ia belum lama menggeluti usaha minuman tradisional ini, tepatnya awal Januari 2020. Awalnya membuat ramuan wedang uwuh, kini jumlah minuman yang diracik semakin bertambah. Hal ini karena permintaan dari pelanggan.
Ia mengungkapkan, ada tujuh jenis minuman tradisional yang dibuatnya. Selain wedang uwuh, juga ada minuman jahe, jahe merah, daun kelor, beras kencur, kunyit asam dan temulawak. Semuanya diracik secara instan sehingga siap minum. Bahan minuman juga dari bumbu rempah yang asli.
"Kini ada tujuh jenis minuman tradisional yang saya buat. Yang paling diminati wedang uwuh," kata Ririn yang tinggal di Desa Wonorejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri ini.
Dirinya menambahkan pembeli produk yang diraciknya itu dari berbagai macam baik masyarakat hingga tenaga medis. Mereka juga dari berbagai usia baik yang masih muda hingga yang sudah lanjut usia.
Penjualan produknya juga ke berbagai daerah di Indonesia. Selain dari lokal Kediri, penjualan juga sampai ke luar kota misalnya Sulawesi Tengah. "Pengiriman sudah sampai ke Palu, tetapi kebanyakan dari Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur," kata dia.
Ririn mengaku harga jual produknya cukup terjangkau mulai Rp 13 ribu hingga Rp 35 ribu, tergantung isi dari produk yang dijualnya. Selain itu, juga tergantung dari jenis produknya, misalnya untuk jahe merah harganya juga relatif berbeda dengan minuman dari jahe jenis biasa.
Ia mengaku dengan usahanya ini cukup bisa membantu perekonomian keluarganya di masa pandemi Covid-19. Saat yang lain ada yang kehilangan pekerjaan, dirinya membuat peluang usaha membuat minuman racikan yang bisa langsung dikonsumsi.
Untuk perizinan, dirinya juga sudah mengurus ke Pemerintah Kabupaten Kediri. Ia juga terus bekerja keras karena permintaan minuman ini juga cukup banyak setiap harinya.
"Alhamdulillah ratusan produk setiap bulannya dikirim. Produk saya aman dan tanpa bahan campuran pengawet apapun," kata dia.
Ia berharap usahanya ini terus berkembang dan ke depan semakin banyak merekrut tenaga kerja. Dengan itu, mereka yang kesulitan untuk mencari pendapatan saat pandemi Covid-19 bisa terbantu.