REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Bidang Humas dan Data Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi), Naba Aji Notoseputro mengatakan, saat ini banyak perguruan tinggi swasta (PTS) yang kurang memperhatikan tiga hal.
Pertama, kata Naba, perubahan atau transformasi kondisi saat ini bergerak sangat cepat. “Namun banyak PTS tidak melakukan persiapan dengan baik untuk mengantisipasi perubahan yang sangat cepat tersebut. Seharusnya PTS menyiapkan dan menyesuaikan diri untuk menyambut perubahan yang sangat cepat tersebut. Hal ini sangat penting, agar mereka tidak tertinggal oleh kemajuan yang bergerak sangat cepat,” kata Naba Aji Notoseputro, Ahad (31/1).
Kedua, Naba melanjutkan, banyak PTS yang tidak memanfaatkn keunggulan berbasis digital marketing, antara lain menyangkut consumer behaviour (perilaku konsumen).
“Kenyataannya, banyak lulusan SMTA/sederajat bingung untuk memilih Prodi yang cocok di perguruan tinggi. Mereka butuh adviser/konsultan agar bisa memilih Prodi yang tepat. Nah, dalam hal ini, PTS perlu menyiapkan konselor, namun banyak yang belum melakukan hal tersebut,” ujar Naba dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Hal ketiga, kata Naba, menyangkut kurikulum di PTS. Menurutnya, kurikulum di PTS tidak berupaya mengadopsi kebutuhan dunia kerja.
“Seharusnya PTS melakukan penyesuaian atau perubahan kurikulum. Hal itu penting, agar mata kuliah yang ada langung bisa dimanfaatkan begitu mahasiswa lulus kuliah dan memasuki dunia kerja,” kata Naba yang juga Pengurus Yayasan BSI (membawahi Universitas Bina Sarana Informatika/ UBSI).