Senin 01 Feb 2021 15:46 WIB

AHY Jelaskan Kronologi Manuver Politik Demokrat

AHY mengatakan, setidaknya ada lima orang yang berupaya jatuhkan Demokrat.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Indira Rezkisari
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono menjelaskan pernyataan sikap Demokrat di DPP Demokrat, Senin (1/2).
Foto: Republika/Zainur Mahsir Ramadhan
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono menjelaskan pernyataan sikap Demokrat di DPP Demokrat, Senin (1/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, mengatakan ada upaya manuver politik terhadap partainya. Ia menjelaskan, manuver politik diduga dilakukan oleh segelintir kader dan mantan kader Demokrat.

Manuver tersebut juga melibatkan pihak eksternal partai yang dilakukan secara sistematis. "Gabungan dari pelaku gerakan ini ada lima orang," ujar dia di kantor DPP Demokrat, Senin (1/2).

Baca Juga

Lima orang tersebut, kata dia, terdiri dari satu orang kader aktif Demokrat. Satu lainnya adalah kader yang tidak aktif selama 6 tahun belakang.

Lalu, seorang mantan kader yang yang diberhentikan sejak sembilan tahun lalu karena kasus korupsi. Satu lainnya merupakan mantan kader yang keluar dari partai tiga tahun lalu.

"Sedangkan satunya adalah non kader partai dan seorang pejabat tinggi pemerintahan. Sedang kami mintakan konfirmasi kepada Presiden Joko Widodo," tambah dia.

Dia mengaku, sejak 10 hari yang lalu telah menerima laporan dan aduan dari banyak pimpinan dan kader Demokrat. Khususnya, mengenai gerakan dan manuver politik oleh segelintir kader dan mantan kader hingga pihak luar Demokrat.

Pihak-pihak tersebut, kata dia telah mencoba berkomunikasi dengan kader-kader lainnya. Tujuannya, untuk mengganti pimpinan Partai Demokrat secara paksa melalui Kongres Luar Biasa (KLB).

"Tetapi, mereka merasa tidak nyaman dan bahkan tegas menolak saat dihubungi," jelasnya.

Berdasarkan penuturan saksi dalam berita acara pemeriksaan, AHY melanjutkan, pelaksanaan KLB menargetkan 360 pemegang suara. Mereka, disebutnya harus diajak dan dipengaruhi dengan imbalan uang dalam jumlah besar.

"Para pelaku merasa yakin gerakan ini pasti sukses, karena mereka merasa telah mendapatkan dukungan sejumlah petinggi negara lainnya," ucapnya.

AHY menambahkan, Demokrat merasa hal tersebut tidak mungkin dilakukan oleh pejabat negara yang mendapat kepercayaan rakyat. Namun, keterangan, kesaksian dan testimoni yang dia dapatkan menegaskan adanya upaya manuver untuk menjatuhkan Partai Demokrat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement