REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polsek Kalideres Jakarta Barat sempat menangkap seorang perempuan warga Jalan Jambu Air Pegadungan Kalideres, yang diduga membunuh kucing untuk dikonsumsi. Kanit Reskrim Polsek Kalideres, AKP Anggoro Winardi, mengatakan mendapat laporan tersebut pada Sabtu (30/1) dan telah menangkap warga yang diduga memakan daging kucing tersebut.
"Kita langsung bergerak cepat pada hari itu juga kemudian membawa pelaku ke Polsek," kata Anggoro di Jakarta, Senin (1/2).
Temuan tersebut sempat membuat heboh warga sekitar, kemudian menjadi viral di sosial media. Anggoro mengatakan polsek sudah melakukan pemeriksaan kepada ketua RT setempat, Mulyadih, selaku pemilik kucing yang dibunuh dan terlapor, dan terduga pelaku.
Menurut pemeriksaan, pelaku membunuh kucing-kucing berpemilik dan kucing liar di sekitar Kampung Maja RT08/02 Pegadungan, Kalideres. Tujuan pembunuhan adalah untuk mengobati suaminya dari penyakit asma.
"Memang ada keyakinan dari dia kalau suaminya agak membaik dari penyakit asma setelah memakan daging kucing," ujar Anggoro.
Namun saat di kantor polisi, Ketua RT sepakat tidak meneruskan kasus tersebut, alias terlapor tidak menuntut. Polsek membuatkan surat pernyataan damai dan perjanjian agar pelaku tak mengulangi perbuataannya kembali.
"Kita sudah BAP dan pak RT tidak menuntut jadi kami buat surat pernyataan damai," kata dia.
Tak ingin hal serupa terjadi lagi, polisi juga mengamankan satu ekor kucing dari rumah terduga pelaku yang masih hidup sebagai barang bukti. Kejadian tersebut menjadi viral saat diunggah di akun media sosial Instagram @cat_lovers_in_the_world dan diunggah ulang akun organisasi perlindungan hewan @nathasatwanusantara.
Menurut informasi pada akun tersebut, seorang wanita kepergok memukul kucing hingga mati untuk direbus. Direktur Operasional Natha Satwa Anisa Ratna membenarkan informasi dari warganet yang mengirimkan video kepadanya.
"Kejadian di Jalan Jambu, Kalideres. Ibu-ibu ini dipergoki warga mukul-mukulin kucing lalu dikumpulin. Akhirnya diinterogasi oleh warga," kata Anisa.
Namun kata Anisa, pihaknya masih mencari pengunggah pertama video tersebut, kemudian akan melaporkan kejadian itu ke pihak berwajib. "Soalnya yang melapor banyak sekali, jadi susah dipastikan siapa pelapor pertama yang berhubungan langsung sama ibu itu," ujar dia.