REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Dua siswa telah ditangkap atas tuduhan menghasut kebencian dan menghina nilai-nilai agama Islam di Turki. Dua siswa itu awalnya membuat poster yang menggambarkan situs paling suci Islam yakni Kabah dengan bendera LGBT.
Penangkapan mereka terjadi setelah pejabat tinggi Turki membanting poster yang dipajang di sebuah pameran di Universitas Bogazici, kampus paling bergengsi di Turki.
Selama beberapa pekan, mahasiswa dan fakultas memprotes penunjukkan rektor baru oleh presiden Turki. Sebab terkait dengan partai yang berkuasa. Sehingga terjadi bentrokan dengan polisi.
Menteri Dalam Negeri, Suleyman Soylu, dalam cuitannya mengatakan, "LGBT sesat" telah ditahan karena "tidak menghormati Kabah yang agung."
Pejabat tinggi pemerintah dari partai konservatif Turki berbasis Islam mengutuk poster tersebut. Dilansir dari laman TVNZ, Senin (1/2).
Seperti diketahui, Kabah di Makah adalah situs paling suci bagi umat Islam. Orang-orang Islam di seluruh dunia melaksanakan sholat ke arahnya.
Poster itu menempatkan makhluk mitos setengah wanita dan setengah ular yang ditemukan dalam cerita rakyat Timur Tengah di situs pemujaan bersama dengan bendera LGBT, lesbian, trans, dan orang-orang aseksual. Teks di bawah poster mengatakan bahwa karya seni itu merupakan kritik terhadap peran gender tradisional.
Kantor Gubernur Istanbul mengatakan lima orang pada awalnya ditahan dan polisi sedang mencari dua tersangka lagi. Satu orang dibebaskan, dua ditempatkan dalam tahanan rumah dan dua dipenjara menunggu persidangan.