REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ditemani dua orang tim kuasa hukumnya, pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda keluar dari Gedung Awaloedin Djamin, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (1/2). Abu Janda mengenakan kemeja flanel warna abu-abu dan membawa tas punggung berisi pakaian yang menunjukkan bahwa dirinya siap ditahan atas kasus hukum yang menjeratnya.
"Saya hari ini sudah bawa tas ya isinya baju saya. Saya siap apa pun yang terjadi. Saya sih mempersiapkan itu (jika ditahan) cuma ternyata saya masih diperiksa sebagai saksi dan masih ada pemeriksaan lanjutan hari Kamis nanti," tegas di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (1/2).
Pada hari ini, Abu Janda diperiksa selama lebih dari 12 jam dan mengaku diajukan sekitar 50 pertanyaan oleh penyidik. Abu Janda menjelaskan, dirinya diperiksa oleh penyidik Bareskrim sebagai saksi atas komentarnya yang menyebut Islam arogan di akun twitter miliknya, @permadiaktivis1.
Ia mengaku telah menjelaskan kepada para penyidik bahwa cicitannya tersebut merupakan jawaban dirinya kepada Ustaz Teuku Zulkarnain. Cicitannya tersebut juga sebagai respons atas tweet Teuku Zulkarnain yang dianggap provokatif.
"Jadi di situlah keluar kata arogan itu. Dan ketika saya mengatakan Islam sebagai agama yang datang dari Arab, itu saya tujukan kepada Ustaz Teuku Zulkarnaen," ungkap Abu Janda.
Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa yang dimaksud Islam arogan adalah Islam yang dianut oleh Ustaz Teuku Zulkarnaen. Kemudian aliran Islam yang dianut Ustaz Teuku Zulkarnaen datang terakhir di Nusantara.
Disamping itu, menurutnya ada bagian-bagian yang dipotong atau dilewatkan terkait cicitannya terkait Islam arogan. Sehingga, terjadi kesalahapahaman yang berujung pada pelaporan ke Polisi.
"Jadi itu memang pembicaraan saya dengan Ustaz Teuku Zulkarnain, yang saya maksud adalah aliran Islamnya si Teuku Zulkarnain, aliran yang memang datangnya belakangan dari Arab, Islam transnasional yang namanya Salafi, Wahabi itu," tutur Abu Janda.
Sebelumnya, cicitan Permadi Arya alias Abu Janda yang menyebut 'Islam arogan' berawal dari saling respons dengan Tengku Zulkarnain. Pada awalnya, Tengku Zulkarnain lewat akun Twitter @ustadztengkuzul, berbicara soal arogansi minoritas terhadap mayoritas di Afrika.
Lalu, Tengku Zulkarnain menyebut tidak boleh ada arogansi, baik dari golongan mayoritas ke minoritas maupun sebaliknya. Cicitan tersebut dipublikasikan hari Ahad (24/1).
"Dulu minoritas arogan terhadap mayoritas di Afrika Selatan selama ratusan tahun, apertheid. Akhirnya tumbang juga. Di mana-mana negara normal tidak boleh mayoritas arogan terhadap minoritas. Apalagi jika yang arogan minoritas. Ngeri melihat betapa kini Ulama dan Islam dihina di NKRI," unggah Tengku Zulkarnain lewat akun Twitter @ustadztengkuzul, seperti dilihat, Jumat (29/1).
Abu Janda kemudian membalas cicitan Tengku Zulkarnain. Dia menyebut Islam adalah pendatang dan Islam pula yang 'arogan' karena mengharamkan kearifan lokal di Indonesia.
"Yang arogan di Indonesia itu adalah Islam sebagai agama pendatang dari Arab kepada budaya asli kearifan lokal. Haram-haramkan ritual sedekah laut, sampai kebaya diharamkan dengan alasan aurat," cicit Abu Janda lewat akun @permadiaktivis1.
In Picture: Akhirnya, Abu Janda Diperiksa Bareskrim Polri