Senin 01 Feb 2021 23:22 WIB

6.910 Nakes di Kepri Sudah Disuntik Vaksin Covid-19

1.139 nakes di Kepri batal divaksinasi pada dosis pertama

Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac (ilustrasi).
Foto: Antara/Adeng Bustami
Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PINANG -- Sebanyak 6.910 tenaga kesehatan di Provinsi Kepri sudah disuntik vaksin COVID-19 hingga Senin, atau sudah sekitar 53 persen dari total 15.220 tenaga kesehatan yang terdaftar sebagai peserta vaksinasi.

"Jumlah tersebut bertambah setiap harinya, mengingat vaksinasi terus berjalan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kepri Mohammad Bisri di Tanjungpinang, Senin (1/2). Dari total tenaga kesehatan yang divaksin tersebut, kata dia, sebanyak 1.139 orang batal divaksinasi pada dosis pertama. Dengan rincian, Kota Batam sebanyak 652 orang, Tanjungpinang 232 orang, dan Bintan 255 orang.

Dikatakannya tenaga kesehatan itu tidak bisa divaksin karena memiliki penyakit penyerta (komorbid), penyintas COVID-19, ibu hamil, ibu menyusui dan kondisi lainnya sesuai hasil pemeriksaan kesehatan dari tim medis atau vaksinator.

"Sasaran tenaga kesehatan batal dan memiliki penyakit bawaan ini tidak akan divaksinasi. Kalau hanya darah tinggi atau mengalami hipertensi akan diperiksa lagi 14 hari kemudian," ungkap Bisri.

Ia menambahkan jumlah tenaga kesehatan yang akan divaksinasi di tujuh kabupaten/kota se-Kepri makin bertambah. Setelah diperbarui hingga 31 Januari kemarin, total ada sekitar 18 tenaga kesehatan yang akan divaksinasi COVID-19.

Baca juga : Muhammadiyah: Utamakan Keselamatan Jiwa dengan Vaksin

Namun, jumlah tersebut tidak sesuai dengan kuota vaksin sinovac tahap pertama yang telah dikirim pemerintah pusat ke daerah Kepri, yakni sekitar 30 ribu vial. Sesuai ketentuan, lanjutnya, masing-masing tenaga kesehatan menerima dua kali dosis vaksin COVID-19. sehingga total vaksin yang diperlukan sekitar 36 ribu vial.

"Dalam waktu dekat kita akan minta pemerintah pusat menambah serta mengirimkan kembali vaksin untuk tenaga kesehatan," tumbahnya.

Bisri mengutarakan proses vaksinasi para tenaga kesehatan ini ditargetkan rampung hingga akhir Februari 2021. Setelahnya, akan dilanjutkan dengan vaksinasi buat tenaga pelayanan publik dan TNI/Polri. "Vaksinasi berikutnya diperkirakan mulai awal Maret 2021," kata Bisri.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement